Sabtu, 14 Maret 2015

JENIS KURIKULUM DI INDONESIA

Tidak ada komentar:
Kurikulum 1968
Kurikulum 1975
Kurikulum 1984
Kurikulum 1994
Kurikulum 2004
Kurikulum 2006
Kurikulum 2013

Kurikulum 1968 Dan sebelumnya Kurikulum Pertama diberi nāma Rentjana Pelajaran 1947.

PADA Saat ITU, Kurikulum Pendidikan Indonesia dipengaruhi Sistem Pendidikan Belanda Dan Jepang. Rentjana Pelajaran 1947 disusun SEBAGAI Pengganti Sistem Pendidikan Belanda. Kurikulum SEBAGAI dikembangkan konformisme pengembangan, Yang menekankan PADA pembentukan Karakter Manusia Indonesia. PADA Tahun 1952 Kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan. PADA TAHUN 1952 Suami diberi nāma Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum Suami mengarah PADA Sistem Pendidikan Nasional. Ciri Kurikulum 1952 Adalah bahwa SETIAP Rencana Pelajaran Harus memperhatikan isi Pelajaran Yang dihubungkan DENGAN Kehidupan Sehari-hari. Tahun 1964, with nāma Rentjana Pendidikan 1964 Kurikulum Indonesia Kembali disempurnakan. Kurikulum 1964 ditekankan PADA bawah penguasaan Ilmu Pengetahuan, sehingga Pembelajaran dipusatkan program PADA Pancawardhana (Hamalik, 2004), Yaitu Pengembangan moral, Kecerdasan, emosional / artistik, keterampilan, Dan jasmani. Perubahan Struktur Kurikulum Pendidikan Dari Pancawardhana Menjadi Pembinaan jiwa Pancasila, dasar dasar Pengetahuan, Dan kecakapan Khusus, hearts dituangkan Kurikulum 1968. Dari Segi tujuan Pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa Pendidikan ditekankan PADA Upaya untuk review membentuk Manusia Pancasila sejati, KUAT, Dan sehat jasmani, mempertinggi Kecerdasan Dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, Dan Keyakinan beragama.

Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 disusun SEBAGAI Pengganti Kurikulum 1968, Dimana perubahan Yang dilakukan menggunakan pendekatan   berikut:
  1. Berorientasi PADA tujuan 
  2. Menganut pendekatan integratif hearts arti bahwa SETIAP Pelajaran memiliki arti Dan Peranan Yang menunjang tercapainya tujuan Kepada-tujuan Yang LEBIH Integratif. 
  3. Menekankan Kepada Efisiensi Dan efektivitas hearts HAL Daya Dan Waktu.
  4. Menganut pendekatan Sistem instruksional Yang DENGAN dikenal Prosedur Pengembangan Sistem instruksional (PPSI). Sistem Yang Senantiasa mengarah Kepada tercapainya tujuan Yang Spesifik, DAPAT diukur Dan dirumuskan hearts Bentuk tingkah laku Siswa. e. Dipengaruhi psikologi tingkah laku DENGAN menekankan Kepada stimulus respon (Rangsang-jawab) Dan latihan (drill). Menjelang Tahun 1983, Kurikulum 1975 dianggap TIDAK Lagi memenuhi Kebutuhan 'masyarakat Dan Tuntutan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Bahkan sidang Umum MPR 1983 Yang produknya tertuang hearts GBHN 1983 menyiratkan politik Keputusan Yang menghendaki perubahan Kurikulum Dari Kurikulum 1975 KE Kurikulum 1984. KARENA itulah PADA Tahun 1984 Pemerintah menetapkan pergantian Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 Diposkan.

Kurikulum 1984

SECARA Umum Dasar perubahan Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 KE di antaranya Adalah SEBAGAI berikut:
  1. Terdapat beberapa Unsur hearts GBHN 1983 Yang Belum tertampung hearts Kurikulum Pendidikan Dasar Dan Menengah
  2. Terdapat ketidakserasian ANTARA materi Kurikulum Bidang Studi DENGAN kemampuan Anak didik
  3. Terdapat Program ANTARA kesenjangan Kurikulum Dan Pelaksanaan di sekolah
  4. Terlalu padatnya isi Kurikulum Yang Harus diajarkan.
  5. Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) SEBAGAI Bidang Pendidikan Yang Berdiri Sendiri Mulai dari Tingkat kanak-kanak Sampai Sekolah Menengah Tingkat differences termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
  6. Pengadaan Program Studi baru (seperti di SMA) untuk review memenuhi Kebutuhan Perkembangan Lapangan kerja. Kurikulum 1984 memiliki Ciri-Ciri SEBAGAI berikut.

  • Berorientasi Kepada tujuan instruksional. Didasari Diposkan pandangan bahwa pemberian Pengalaman belajar Kepada Siswa hearts Waktu belajar Yang Sangat Terbatas di sekolahharus Benar-Benar Fungsional Dan Efektif. Oleh KARENA ITU, SEBELUM memilih ATAU menentukan Bahan terbuka, Yang Pertama Harus dirumuskan Adalah tujuan APA Yang Harus dicapai Siswa.
  • Pendekatan pengajarannya berpusat PADA Anak didik DENGAN Cara belajar Siswa Aktif (CBSA). CBSA Adalah pendekatan PENGAJARAN Yang memberikan kesempatan Kepada Siswa untuk review Aktif terlibat SECARA Fisik, mental, Intelektual, emosional Dan DENGAN harapan Siswa memperoleh Pengalaman belajar SECARA Maksimal, baik hearts ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
  • Materi Pelajaran dikemas DENGAN nenggunakan pendekatan spiral. Spiral Adalah pendekatan Yang digunakan hearts pengemasan Bahan ajar berdasarkan Kedalaman Dan keluasan Pelajaran materi. Semakin Tinggi Kelas Dan Jenjang sekolah, hearts Semakin Dan Pelajaran Luas materi Yang diberikan.
  • Menanamkan pengertian SEBELUM diberikan latihan. KONSEP-KONSEP Yang dipelajari Siswa Harus didasarkan Kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan Penghasilan kena pajak mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga SEBAGAI media yang digunakan untuk review membantu Siswa Memahami KONSEP Yang dipelajarinya.
  • Materi diberikan berdasarkan Tingkat kesiapan ATAU kematangan Siswa. Pemberian materi Pelajaran berdasarkan Tingkat kematangan mental yang Siswa Dan penyajian PADA Jenjang Sekolah Dasar Harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, Dan abstrak DENGAN menggunakan pendekatan induktif Dari contoh-contoh KE KESIMPULAN. Dari Yang Mudah Menuju KE sukar Dan Dari sederhana Menuju KE Kompleks.
  • Menggunakan pendekatan keterampilan bersaing. Keterampilan Proses Adalah pendekatan belajat Mengajar Yang Memberi Tekanan Kepada Proses pembentukkan keterampilan memperoleh Pengetahuan Dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan Proses diupayakan dilakukan SECARA Efektif Dan efesien hearts mencapai tujuan Pelajaran.

Kurikulum 1994
PADA Kurikulum sebelumnya, Yaitu Kurikulum 1984, Proses Pembelajaran menekankan PADA Pola PENGAJARAN Yang berorientasi PADA Teori belajar Mengajar DENGAN Kurang memperhatikan Muatan (isi) Pelajaran. Hal inisial Terjadi KARENA berkesesuaian suasan Pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) pun LEBIH mengutamakan Teori TENTANG Proses belajar Mengajar. Akibatnya, PADA Saat ITU dibentuklah Tim Basic Science Yang shalat Satu tugasnya Ikut mengembangkan Kurikulum di sekolah. Tim Suami Memandang bahwa materi (isi) Pelajaran Harus diberikan Cukup Banyak Kepada Siswa, sehingga Siswa Selesai mengikuti Pelajaran PADA periode Tertentu akan get Pelajaran materi Yang Cukup Banyak. Kurikulum 1994 Dibuat SEBAGAI penyempurnaan Kurikulum 1984 Dan dilaksanakan Sesuai DENGAN Undang-Undang no. 2 Tahun 1989 TENTANG Sistem Pendidikan Nasional. Hal inisial berdampak PADA Sistem pembagian Waktu Pelajaran, Yaitu DENGAN mengubah Dari Sistem semester KE Sistem caturwulan. Mencari Google Artikel Sistem caturwulan Yang pembagiannya hearts Satu Tahun Menjadi Tiga Tahap diharapkan DAPAT Memberi kesempatan Bagi Siswa untuk review DAPAT MENERIMA Pelajaran materi Cukup Banyak. Terdapat Ciri-Ciri Yang menonjol Dari Pemberlakuan Kurikulum 1994, di antaranya SEBAGAI berikut:
  1. Pembagian Tahapan Pelajaran di sekolah DENGAN Sistem caturwulan
  2. Pembelajaran di sekolah LEBIH menekankan materi Pelajaran Yang Cukup Padat (berorientasi Kepada materi Pelajaran / isi)
  3. Kurikulum 1994 bersifat populis, Yaitu Yang memberlakukan Satu Sistem Kurikulum untuk Semua Siswa di Seluruh Indonesia. Kurikulum Suami bersifat Kurikulum inti sehingga daerah adalah Yang Khusus DAPAT mengembangkan PENGAJARAN Sendiri Disesuaikan dengan Lingkungan Dan Kebutuhan 'masyarakat Sekitar.
  4. Dalam Pelaksanaan Kegiatan, guru hendaknya memilih Dan Pengembangan strategi menggunakan Yang melibatkan Siswa Aktif hearts belajar, baik SECARA mental, Fisik, Dan sosial. Dalam mengaktifkan Siswa guru DAPAT memberikan Bentuk soal Yang mengarah Kepada jawaban konvergen, divergen (Terbuka, dimungkinkan Lebih Dari Satu jawaban), Dan Penyelidikan.
  5. Dalam PENGAJARAN Suatu mata Pelajaran hendaknya Disesuaikan dengan kekhasan KONSEP / pokok bahasan Dan Perkembangan Berpikir Siswa, sehingga diharapkan akan Terdapat keserasian ANTARA PENGAJARAN Yang menekankan PADA pemahaman KONSEP Dan PENGAJARAN Yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal pemecahan masalah Dan.
  6. PENGAJARAN Dari HAL Yang konkrit KE HAL Yang abstrak, HAL Dari Yang Mudah KE HAL Yang Sulit, Dan Dari HAL Yang sederhana KE HAL Yang komplek.
  7. Pengulangan-pengulangan materi Yang dianggap Sulit Perlu dilakukan untuk review Pemantapan pemahaman Siswa.

Selama dilaksanakannya Kurikulum 1994 Muncul beberapa permasalahan, terutama SEBAGAI Akibat Dari kecenderungan Kepada pendekatan bawah penguasaan materi (berorientasi konten), di antaranya SEBAGAI berikut: 
  • Beban belajar Siswa Terlalu Berat KARENA banyaknya mata Pelajaran Dan banyaknya materi / substansi SETIAP mata Pelajaran 
  • Materi Pelajaran dianggap Terlalu sukar KARENA Kurang relevan DENGAN Tingkat Perkembangan Berpikir Siswa, Dan Kurang bermakna KARENA Kurang Berlangganan DENGAN Aplikasi Kehidupan Sehari-hari.

Permasalahan di differences terasa Anda Saat berlangsungnya Pelaksanaan Kurikulum 1994. Hal ini Label mendorong para Pembuat kebijakan untuk review menyempurnakan Kurikulum tersebut. Salah Satu Upaya penyempurnaan ITU diberlakukannya Suplemen Kurikulum 1994. Penyempurnaan tersebut dilakukan DENGAN Tetap mempertimbangkan Prinsip penyempurnaan Kurikulum, Yaitu:
  1. Penyempurnaan Kurikulum SECARA Terus menerus SEBAGAI Upaya menyesuaikan Kurikulum DENGAN Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, Serta Tuntutan Kebutuhan 'masyarakat.
  2. Penyempurnaan Kurikulum dilakukan untuk review get proporsi Yang Tepat ANTARA tujuan Yang Ingin dicapai DENGAN BEBAN belajar, Potensi Siswa, Dan keadaan Lingkungan Serta sarana pendukungnya.
  3. Penyempurnaan Kurikulum dilakukan untuk review memperoleh Kebenaran substansi materi Pelajaran Dan KESESUAIAN DENGAN Tingkat Perkembangan Siswa.
  4. Penyempurnaan Kurikulum mempertimbangkan BERBAGAI ASPEK Berlangganan, seperti tujuan materi, Pembelajaran, Evaluasi, Dan sarana / prasarana termasuk buku Pelajaran.
  5. Penyempurnaan Kurikulum TIDAK mempersulit guru hearts mengimplementasikannya Dan Tetap DAPAT menggunakan buku Pelajaran Dan sarana prasarana Pendidikan lainnya Yang Jumlah: Tersedia di sekolah.
Penyempurnaan Kurikulum 1994 di Pendidikan Dasar Dan Menengah bertahap dilaksanakan, Yaitu Tahap penyempurnaan Jangka Pendek Dan Jangka Panjang penyempurnaan.

Kurikulum Berbasis Kompetensi - Versi Tahun 2002 Dan 2004
Usaha Pemerintah maupun pihak Swasta hearts Rangka meningkatkan Mutu Pendidikan terutama meningkatkan hasil temuan belajar Siswa hearts BERBAGAI mata Pelajaran Terus menerus dilakukan, seperti penyempurnaan Kurikulum, Pelajaran materi, Dan Proses Pembelajaran. Hal inisial Sesuai DENGAN Yang Diposkan dikemukakan Soejadi (1994: 36), khususnya hearts mata Pelajaran matematika mengatakan bahwa Kegiatan Pembelajaran matematika di Jenjang Persekolahan merupakan Suatu Kegiatan Yang Harus dikaji Terus menerus Dan jika Perlu Diperbaharui agar DAPAT Sesuai DENGAN kemampuan murid Serta Tuntutan Lingkungan.
Implementasi Pendidikan di sekolah mengacu PADA seperangkat Kurikulum. Salah Satu Bentuk Inovasi Yang dikembangkan Pemerintah guna meningkatkan Mutu Pendidikan Adalah melakukan Inovasi di Bidang Kurikulum. Kurikulum 1994 Perlu disempurnakan lagai SEBAGAI respon Terhadap perubahan Struktural hearts Pemerintahan Dari sentralistik Menjadi desentralistik SEBAGAI konsekuensi logis dilaksanakannya UU No. 22 dan 25 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah.

Kurikukum Yang dikembangkan sebelumnya Saat ini diberi nāma Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pendidikan Berbasis Kompetensi menitikberatkan PADA Pengembangan kemampuan untuk review melakukan (Kompetensi) telkom-telkom Tertentu Sesuai DENGAN standar kinerja Yang Telah ditetapkan. Kompetensi Pendidikan Berbasis adalah pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan indivisuals untuk melakukan kompetensi diidentifikasi (Scharg hearts Hamalik, 2000: 89). Hal inisial mengandung arti bahwa Pendidikan mengacu PADA Upaya penyiapan individu Yang Mampu melakukan Perangkat Kompetensi Yang Telah ditentukan. Implikasinya Adalah Perlu dikembangkan Suatu Kurikulum Berbasis Kompetensi SEBAGAI Pedoman Pembelajaran.
Sejalan DENGAN visi Pendidikan Yang mengarahkan PADA doa Pengembangan, Yaitu untuk review memenuhi Kebutuhan masa kini Dan Kebutuhan masa Datang, Maka Pendidikan di sekolah dititipi seperangkat misi hearts Bentuk paket-paket Kompetensi.
Kompetensi merupakan Pengetahuan, keterampilan, Dan Nilai-Nilai Dasar Yang direfleksikan hearts Kebiasaan Berpikir Dan bertindak. Berpikir Kebiasaan Dan bertindak SECARA konsisten Dan Terus menerus DAPAT memungkinkan Seseorang untuk review Menjadi kompeten, hearts arti memiliki Pengetahuan, keterampilan, Dan Nilai-Nilai Dasar untuk review melakukan Sesuatu.
Dasar Pemikiran untuk review menggunakan KONSEP Kompetensi hearts Kurikulum Adalah SEBAGAI berikut:
  1. Kompetensi berkenaan DENGAN kemampuan Siswa melakukan Sesuatu hearts BERBAGAI Konteks.
  2. Kompetensi menjelaskan Pengalaman belajar Yang dilalui Siswa untuk review Menjadi kompeten.
  3. Kompeten merupakan hasil temuan belajar (hasil belajar) Yang menjelaskan HAL-HAL Yang dilakukan Siswa Penghasilan kena pajak melalui Proses Pembelajaran.
  4. Kehandalan kemampuan Siswa melakukan Sesuatu Harus didefinisikan SECARA Jelas Dan Luas hearts Suatu standar Yang DAPAT dicapai melalui costs kos Yang DAPAT diukur. (Puskur, 2002a).

Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan Perangkat Rencana Dan pengaturan TENTANG Kompetensi artikel komersial belajar Yang Harus dicapai Siswa, PENILAIAN, Kegiatan Belajar Mengajar, Dan Pemberdayaan Sumber Daya Pendidikan hearts Pengembangan Kurikulum sekolah. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil temuan Dan Dampak Yang diharapkan Muncul PADA Diri Peserta didik melalui serangkaian Pengalaman belajar Yang bermakna, Dan (2) keberagaman Yang DAPAT dimanifestasikan Sesuai DENGAN kebutuhannya (Puskur, 2002a).

Rumusan Kompetensi hearts Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan APA Yang diharapkan DAPAT diketahui, disikapi, ATAU dilakukan Siswa hearts SETIAP Tingkatan Kelas Dan sekolah Dan Sekaligus menggambarkan Kemajuan Siswa Yang dicapai SECARA bertahap Dan Berkelanjutan untuk review Menjadi kompeten.
Suatu Program Pendidikan Berbasis Kompetensi Harus mengandung Tiga Unsur pokok, Yaitu:
  • Pemilihan Kompetensi Yang Sesuai;
  • spesifikasi Indikator-Indikator Evaluasi untuk review menentukan keberhasilan pencapaian Kompetensi;
  • Pengembangan Sistem Pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki Ciri-Ciri SEBAGAI berikut: Menekankan PADA ketercapaian Kompetensi Siswa Baik SECARA individu klasikal maupun.
ü   Berorientasi PADA hasil temuan belajar (learning outcomes) Dan keberagaman.
ü   Penyampaian hearts Pembelajaran menggunakan pendekatan Dan Metode Yang Bervariasi.
ü   Sumber belajar Bukan Hanya guru, tetapi JUGA Sumber belajar lainnya Yang memenuhi Unsur edukatif.
ü  PENILAIAN PADA menekankan Proses artikel komersial belajar hearts Upaya bawah penguasaan ATAU pencapaian Suatu Kompetensi.

Struktur Kompetensi hearts Kurikulum Berbasis Kompetensi hearts Suatu mata Pelajaran Memuat DISETOR Kompetensi (kemampuan) dasar dasar mata Pelajaran ITU Dan SIKAP Yang diharapkan dimiliki Siswa. Mari kitd lihat contohnya hearts mata Pelajaran matematika, Kompetensi Dasar matematika merupakan pernyataan minimal ATAU memadai TENTANG Pengetahuan, keterampilan, SIKAP Dan Nilai-Nilai Yang direfleksikan hearts Kebiasaan Berpikir Dan bertindak Penghasilan kena pajak Siswa menyelesaikan Suatu ASPEK ATAU subaspek mata Pelajaran matematika. (Puskur, 2002b). Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika merupakan Gambaran Kompetensi Yang Seharusnya dipahami, diketahui, Dan dilakukan Siswa SEBAGAI hasil temuan Pembelajaran mata Pelajaran matematika. Kompetensi Dasar tersebut dirumuskan untuk review mencapai keterampilan (kecakapan) matematika Yang mencakup kemampuan penalaran, Komunikasi, masalah pemecahan, Dan memiliki SIKAP menghargai kegunaan matematika.

Struktur Kompetensi Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi Suami dirinci hearts Komponen ASPEK, Kelas Dan semester. Keterampilan Dan Pengetahuan hearts SETIAP mata Pelajaran, disusun Dan dibagi * Menurut ASPEK Dari mata Pelajaran tersebut.
Pernyataan hasil temuan belajar ditetapkan untuk review SETIAP ASPEK rumpun Pelajaran PADA SETIAP tingkat. Perumusan hasil temuan belajar Adalah untuk review Menjawab Pertanyaan, "Apa Yang Harus Siswa ketahui Dan Mampu lakukan SEBAGAI hasil temuan belajar mereka tingkat PADA Suami?". Hasil belajar mencerminkan keluasan, Kedalaman, Dan kompleksitas Kurikulum dinyatakan dengan kata kerja Yang DAPAT diukur DENGAN BERBAGAI teknik PENILAIAN.
SETIAP hasil temuan belajar memiliki seperangkat Indikator. Perumusan Indikator Adalah untuk review Menjawab Pertanyaan, "Bagaimana kitd mengetahui bahwa Siswa Telah mencapai hasil temuan belajar Yang diharapkan?". Guru akan menggunakan Indikator SEBAGAI dasar dasar untuk review menilai apakah Siswa Telah mencapai hasil temuan belajar Seperti Yang diharapkan. Indikator Bukan Berarti dirumuskan DENGAN Rentang Yang sempit, Yaitu TIDAK dimaksudkan untuk review membatasi BERBAGAI Diagram melukiskan LC Pembelajaran Siswa, JUGA TIDAK dimaksudkan untuk review menentukan bagaimana guru melakukan PENILAIAN. Misalkan, jika Indikator menyatakan bahwa Siswa Mampu menjelaskan KONSEP ATAU gagasan Tertentu, Maka Suami DAPAT ditunjukkan DENGAN Kegiatan menulis, Presentasi, ATAU melalui costs kos ATAU melakukan telkom lainnya.

Kurikulum Berbasis Kompetensi - Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 

Pendidikan nasional Harus Mampu menjamin pemerataan kesempatan Pendidikan, peningkatan Mutu Dan relevansi Serta Efisiensi manajemen Pendidikan. Pemerataan kesempatan Pendidikan diwujudkan hearts Program wajib belajar 9 Tahun. Peningkatan Mutu Pendidikan diarahkan untuk review meningkatkan KUALITAS Manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa Dan Olahraga agar memiliki Daya saing hearts Menghadapi Tantangan global. Peningkatan relevansi Pendidikan dimaksudkan untuk review menghasilkan Lulusan Yang Sesuai DENGAN Tuntutan Kebutuhan Berbasis Potensi Sumber Daya alam Indonesia. Peningkatan Efisiensi manajemen Pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen Berbasis sekolah Dan Pembaharuan Pengelolaan Pendidikan SECARA terencana, terarah, Dan berkesinambungan.

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 TENTANG Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan KE hearts sejumlah Peraturan ANTARA berbaring Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 TENTANG Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Suami memberikan Arahan TENTANG perlunya disusun Dan dilaksanakan Delapan standar pendidikan nasional, Yaitu:  (1) standar isi, (2) Proses standar, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) standar Pendidik Dan Tenaga kependidikan, (5) standar sarana Dan prasarana, (6) standar Pengelolaan, Pembiayaan standar, Dan (7) standar PENILAIAN Pendidikan.

Kurikulum dipahami SEBAGAI seperangkat Rencana Dan pengaturan Mengenai tujuan, isi, dan bahan Pelajaran Serta Cara Yang digunakan SEBAGAI Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran untuk review mencapai tujuan Pendidikan Tertentu, Maka DENGAN terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pemerintah Telah menggiring Pelaku Pendidikan untuk review Mengimplementasikan Kurikulum hearts Bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yaitu Kurikulum operasional Yang disusun Diposkan Dan dilaksanakan di SETIAP Satuan Pendidikan.
SECARA substansial, Pemberlakuan (baca: penamaan) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) LEBIH Kepada Mengimplementasikan regulasi Yang ADA, Yaitu PP No. 19/2005. Tetapi akan, esensi isi Dan Arah Pengembangan Pembelajaran Tetap Masih bercirikan tercapainya paketpaket Kompetensi (Dan hal tuntas Bukan PADA tidaknya subjek SEBUAH), Yaitu:
  • Menekankan PADA ketercapaian Kompetensi Siswa Baik SECARA individu maupun klasikal.
  • Berorientasi PADA hasil temuan belajar (hasil belajar) Dan keberagaman.
  • Penyampaian hearts Pembelajaran menggunakan pendekatan Dan Metode Yang Bervariasi.
  • Sumber belajar Bukan Hanya guru, tetapi JUGA Sumber belajar lainnya Yang memenuhi Unsur edukatif.
  • PENILAIAN PADA menekankan Proses artikel komersial belajar hearts Upaya bawah penguasaan ATAU pencapaian Suatu Kompetensi.


Terdapat Perbedaan mendasar dibandingkan DENGAN Kurikulum Berbasis Kompetensi sebelumnya (versi 2002 Dan 2004), bahwa sekolah diberi kewenangan Penuh Menyusun Rencana pendidikannya DENGAN mengacu PADA standar-standar Yang Telah ditetapkan, Mulai dari tujuan, visi - misi, Struktur Dan Muatan Kurikulum, BEBAN belajar, Kalender Pendidikan, Pengembangan Hingga silabusnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar