Latest Posts

Senin, 04 Juli 2016

Aplikasi Penilaian Dan Raport Kurikulum 2013 Baru

Tidak ada komentar:
Aplikasi Raport Kurikulum 2013 Hasil Revisi 2016-2017 - Aplikasi yang dibuat untuk mengolah nilai hasil ujian sekolah yang menggunakan format file microsoft excel yang dapat di gunakan untuk cetak Raport Kurikulum 2013 sebagai bahan referensi persiapan mengahadapi Kurikulum 2013 tahun 2016/2017.
Fitur Aplikasi Raport Kurikulum 2013 Hasil Revisi 2016-2017
  1. Input Data Siswa
  2. Input Data Sekolah 
  3. Input Prestasi Siswa
  4. Format Cetak Raport 


  5. Rekap KI-1 dan KI-2
  6. Rekap Spiritual
  7. Rekap Sosial

Silahkan download Aplikasi Raport Kurikulum 2013 Hasil Revisi 2016-2017 di tautan di bawah ini :
Contoh Raport Kurikulum 2013 baru, Cara Penilaian Kurikulum 2013 baru hasil revisi dengan dasar Permendikbud no 53 Tahun 2015 kami sajikan dalam unduhan aplikasi penilaian raport Kurikulum 2013 yang kini sedang diterapkan secara nasional atau istilahnya Kurikulum Nasional dalam olah nilai semester baik KTSP atau K13 tentu memiliki pola atau cara yang berbeda namun demikian ini pun serta merta pada Kurikulum 2013 Baru Hasil Revisi yang ada juga sedikit ada perbedaan dari Kurikulum 2013 yang terdahulu. lihat tampilan Aplikasi Penilaian K13 Baru untuk Sekolah Dasar Kelas 1,2, 3, 4, 5 dan 6 berikut ini.
Jika pun kita mau cermati aplikasi penilaian Kurikulum 2013 baru yang dibuat oleh Guru Senior Kang Martho ini seperti ini, coba klik gunakan aplikasi pada excel dibawah ini.
Pada tahun pelajaran 2016 2017 maupun 2018, Baik dari berbagai aspek KI 1 , KI 2, KI 3 dan KI 4 sudah terkombinasi dengan baik hingga menjadikan aplikasi Kurikulum 2013 baru ini sangat baik dan layak digunakan  bagi rekan-rekan yang memerlukan. fiture lengkap baik raport Kurikulum 2013 maupun cara penilaiannya.
Jika mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Guru untuk Aplikasi Penialaian dan Raport Kurtilas ini bisa kira nya untuk mengunduhnya pada link dibawah ini.
Jika mungkin bermanfaat bagi rekan-rekan Guru untuk Aplikasi Penialaian dan Raport Kurtilas ini bisa kira nya untuk mengunduhnya pada link dibawah ini.
  1. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 1 SD
  2. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 2 SD
  3. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 3 SD
  4. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 4 SD
  5. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 5 SD
  6. DOWNLOAD APLIKASI KURIKULUM 2013 BARU KELAS 6 SD
KLIK AJA TULISAN DI BAWAH INI



Continue Reading...

Minggu, 03 Juli 2016

INILAH 5 CARA RAHASIA PALING EFEKTIF MENGATASI SISWA SUPER NAKAL

Tidak ada komentar:
NILAH 5 CARA RAHASIA PALING EFEKTIF MENGATASI SISWA SUPER NAKAL TANPA KEKERASAN 

Cara baik dan tepat mengatasi anak yang nakal. Tak ada satu orang tua pun yang ingin memiliki anak yang nakal, semua pasti mengiginkan memiliki anak yang soleh dan penurut tapi memang tidak semua anak dapat seperti itu ditambah lagi zaman disekarang ini membuat anak seakan memiliki kehidupan sendiri sebelum pada waktunya, adanya berbagai alat canggih seperti penggunaan hp sejak dini tentu tak selamanya positif, banyak hal negatif dan salah satunya jarak orang tua dan anak yang semakin jauh.

Cara Tepat Mengatasi Anak Yang Nakal dengan Mudah 


1.  Berikan Contoh.
Cara membentak atau memarahi dan menasihati tanpa memberikan contoh yang baik sama juga bohong, karena anak justru akan bisa menilai dan mengikuti pola prilaku yang baik, dan akan merasa segan melakukan hal yang nakal karena akan malu karena sikap nakal jauh dari keadaan keluarga yang kondusif, dan lakukan pendekatan secara pribadi untuk memperdekat hubungan kita dengan anak.

2.  Bersikap Tenang.

Sering kita kaget melihat kelakuan anak yang diluar dugaan kita, nah disinilah sikap tenang kita dibutuhkan, karena jika mengatasi anak dengan tidak tenang alih-alih mendidik dan membuat jera malah kita melakukan hal yang salah seperti meluapkan emosi pada anak yang justru sangat buruk untuk psikolog anak, jadi hal pertama yang harus dilakukan adalah tenang dan berpikirlah jernih.

3.  Bicara Halus. 

Jangan terlalu sering membentak anak karena banyak sekali pakar psikolog yang berkata bahwa membentak terlalu keras anak sangat buruk untuk psikologis anak, jika tingkat kenakalan sebatas kecil maka jangan pernah membentak berikan penjelasan halus yang membuat anak mengerti, jika setiap tingkah laku anak terus dibentak maka anak tidak akan jera karena menganggap bentakan tersebut sudah biasa berbeda dengan cara kita yang halus ketika kita membentak maka anak akan merasa jera dan takut. Jadi bicara yang baik kepada anak yang nakal dapat mengubah prilakunya.

4.  Hukuman dan Penghargaan.
Sebenarnya tidak semua orang tua menerapkan cara seperti ini, tapi jika kita takut anak kita nakal maka cobalah, berilah hukuman yang wajar dengan menasihatiatau menegurnya jika salah dan memberikan penghargaan jika melakukan hal baik atau dapat meraih prestasi, jangan cuek terhadap pencapai anak, karena anak akan meras tidak dihargai dan dianggap.

5.  Pendidikan Agama.
Poin terakhir yang bukan berarti paling tidak penting justru ini merupakan dasar dari segala cara dimana memberikan pendidikan agama sejak dini sangat penting karena didalam semua agama telah dicantumkan keharusan bersikap baik, jadi agama tentu pendidikan terbaik.












Sumber : http://www.klikcara.com

Demikian semoga bermanfaat dan silahkan dibagikan..

Continue Reading...

Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar?

Tidak ada komentar:
Sekolah Cuma 5 Jam, Tanpa PR & Ujian Nasional, Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar? Ini Rahasianya, Semoga dapat Dicontoh Oleh Indonesia

Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kamu bisa dijuluki murid pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau gak lulus Ujian Nasional, rasanya dunia selesai di titik itu. Ketatnya persaingan di sekolah mungkin memang bertujuan supaya kita berlomba-lomba jadi lebih pintar. Tapi tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid terpintar di dunia yaitu Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?

Berbeda dengan kita yang harus menghadapi ujian nasional tiap mau naik jenjang sekolah, seumur-umur pelajar di Finlandia hanya menghadapi 1 ujian nasional ketika mereka berumur 16 tahun. Tidak hanya minim pekerjaan rumah, pelajar di Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat hampir 3 kali lebih lama daripada pelajar di negara lain. Namun dengan sistem yang leluasa entah bagaimana mereka justru bisa belajar lebih baik dan jadi lebih pintar. Makanya kali iniHipwee bakal mengulas habis rahasia Finlandia yang satu ini!

1. Di Finlandia, Anak-Anak Baru Boleh Bersekolah Setelah Berusia 7 Tahun
Beri kesempatan mereka untuk belajar dengan caranya sendiri via freeenglishlessonplans.files.wordpress.com
Orang tua jaman sekarang pasti udah rempong kalau mikir pendidikan anak. Anaknya belum genap 3 tahun aja udah ngantri dapat pre-school bagus gara-gara takut kalau dari awal sekolahnya gak bagus, nantinya susah dapat SD, SMP, atau SMA yang bagus. Di Finlandia tidak ada kekhawatiran seperti itu. Bahkan menurut hukum, anak-anak baru boleh mulai bersekolah ketika berumur 7 tahun.

Awal yang lebih telat jika dibandingkan negara-negara lain itu justru berasal dari pertimbangan mendalam terhadap kesiapan mental anak-anak untuk belajar. Mereka juga meyakini keutamaan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia dini justru didorong untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan hingga mereka kelas 4 SD. Hingga jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode pembelajaran.

Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling efektif bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar. Maka dari itu meskipun mulai telat, tapi pelajar umur 15 di Finlandia justru berhasil mengungguli pelajar lain dari seluruh dunia dalam tes internasional Programme for International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan faedah dan efektivitas sistem pendidikan di Finlandia.

2. Cara Belajar Ala Finlandia: 45 Menit Belajar, 15 Menit Istirahat
Cara belajar ala FInlandia: banyak istirahat! via edudemic.com
Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak mendapatkan rehat selama 15 menit? Orang-orang Finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru. Mereka juga jadi lebih produktif di jam-jam belajar karena mengerti bahwa toh sebentar lagi mereka akan dapat kembali bermain.

Di samping meningkatkan kemampuan fokus di atas, memiliki jam istirahat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya memiliki manfaat kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di kelas. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.

3. Semua Sekolah Negeri di Finlandia Bebas Dari Biaya. Sekolah Swasta Pun Diatur Secara Ketat Agar Tetap Terjangkau

Gak mungkin konsen belajar kalau perut kosong. Finlandia adalah negara pertama dengan program makan siang gratis untuk semua siswa

Satu lagi faktor yang membuat orang tua di Finlandia gak usah pusing-pusing milih sekolah yang bagus untuk anaknya, karena semua sekolah di Finlandia itu setara bagusnya. Dan yang lebih penting lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia dibangun atas dasar kesetaraan. Bukan memberi subsidi pada mereka yang membutuhkan, tapi menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua.

Reformasi pendidikan yang dimulai pada tahun 1970-an tersebut merancang sistem kepercayaan yang meniadakan evaluasi atau ranking sekolah sehingga antara sekolah gak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi kepada siswa. Saking bagusnya sekolah-sekolah negeri di sana, hanya terdapat segelintir sekolah swasta yang biasanya juga berdiri karena basis agama.

Tidak berhenti dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini mungkin berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara juga berinvestasi besar untuk pendidikan. Asal gak akhirnya dikorupsi aja sih.

4. Semua Guru Dibiayai Pemerintah Untuk Meraih Gelar Master. Gaji Mereka Juga Termasuk Dalam Jajaran Pendapatan Paling Tinggi di Finlandia.
Profesional S2 yang dibayar tinggi via i.dell.com

Di samping kesetaraan fasilitas dan sokongan dana yang mengucur dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah mutu guru-gurunya yang setinggi langit. Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika Serikat.Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.

Finlandia memahami bahwa guru adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang optimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak cuma berdiri di depan kelas.

Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Tidak adil ‘kan?

5. Guru Dianggap Paling Tahu Bagaimana Cara Mengevaluasi Murid-Muridnya. Karena Itu, Ujian Nasional Tidaklah Perlu.
Guru yang selalu mendampingi tahu yang dibutuhkan siswanya via itec.aalto.fi

Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.

Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

6. Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah
Belajar karena pingin pasti hasilnya lebih efektif via i.huffpost.com

Tidak hanya jam istirahat yang lebih panjang, jam sekolah di Finlandia juga relatif lebih pendek dibandingkan negara-negara lain. Siswa-siswa SD di Finlandia kebanyakan hanya berada di sekolah selama 4-5 jam per hari. Siswa SMP dan SMA pun mengikuti sistem layaknya kuliah. Mereka hanya akan datang pada jadwal pelajaran yang mereka pilih. Mereka tidak datang merasa terpaksa tapi karena pilihan mereka.

Pendeknya jam belajar justru mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekadar tahu dan siap tapi juga tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.

7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1
Gak ada yang putus sekolah via www.trigger-proof.com

Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.

Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.

Memang, kita gak bisa serta merta menyontek sistem pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di Indonesia. Dengan berbagai perbedaan institusional atau budaya, hasilnya juga mungkin gak bakal sama.

Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari negara yang udah sukses dengan reformasi pendidikannya? Siapa tahu bisa menginspirasi adminitrasi baru untuk mengadakan perubahan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik **(kedip-kedip ke Pak Jokowi)

Sumber : http://www.hipwee.com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar/


Continue Reading...

Info Terbaru Kemendikbud, Inilah Mekanisme Penerbitan NISN Tahun 2016

Tidak ada komentar:
Selamat Pagi Bapak dan Ibu Guru salam sejahtera dan salam edukasi !

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengirimkan surat edaran nomor 319966/A/LL/2016 yang isinya tentang Pengelolaan data Peserta Didik dalam pemberian Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Surat edaran tertanggal 27 Juni 2016 ini ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia
Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) telah melakukan koordinasi dengan pengelola Dapo-Dikdasmen dan Dapo-PAUD-Dikmas serta Unit Kerja terkait lainnya. Berikut hasil kesepakatannya seperti yang beritapgri.com kutip dari laman http://sdm.data.kemdikbud.go.id 

1. Seluruh Data Peserta Didik (PD) yang belum memiliki NISN dan telah mengisikan data ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen pada tahun 2015, akan secara otomatis diberikan NISN;

2. Penerbitan NISN akan dilakukan oleh PDSPK di setiap tahun ajaran baru dengan ketentuan:
  • bagi PD tingkat 1 SD, tingkat 7 SMP, dan tingkat 10 SMA/SMK dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-Dikdasmen oleh Operator Sekolah;
  • bagi PD baru di sekolah TK Kelompok A dan B akan diberikan NISN dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah;
  • bagi PD jenjang kesetaraan Paket A, B, dan C akan diberikan NISN dengan catatan bahwa, datanya telah diisikan ke dalam aplikasi Dapo-PAUD-Dikmas oleh Operator Sekolah.

 3. Waktu pengisian data Peserta Didik baru ke dalam aplikasi Dapodik diatur sebagai berikut:
  • untuk Dapo-Dikdasmen dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan September pada tahun ajaran yang sama;
  • untuk Dapo-PAUD-Dikmas dapat dimasukkan sebelum akhir Bulan November pada tahun ajaran yang sama.

 4. Apabila pengisian data peserta didik baru tersebut, belum selesai dalam batas waktu seperti yang dimaksud pada butir 3 di atas, maka penomoran NISN akan diberikan pada tahun ajaran berikutnya;

5. Bagi peserta didik yang belum memiliki NISN dan/atau pindahan setelah waktu yang telah ditetapkan seperti dalam butir 3 dan 4 diatur sebagai berikut:
  • berasal dari sekolah di luar Kemendikbud, dapat menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk pengajuan NISN peserta didik yang bersangkutan;
  • berasal dari sekolah Luar Negeri, dapat melengkapi dokumen melalui Sekretariat Ditjen Dikdasmen untuk mendapatkan Surat Keterangan Penyetaraan. Selanjutnya diajukan penerbitan NISN oleh Setditjen Dikdasmen dan PDSPK akan menerbitkan NISN bagi peserta didik yang bersangkutan;

 6. Hasil pengelolaan data peserta didik dapat dilihat oleh operator sekolah pada aplikasi VervalPD melalui laman vervalpd.data.kemdikbud.goid.

Sehubungan dengan itu, Dinas Pendidikan di seluruh Indonesia diminta untuk mensosialisasikan dan menginformasikan kepada seluruh Operator Sekolah.

NISN adalah kode pengenal identitas siswa yang bersifat unik, standar dan berlaku sepanjang masa yang dapat membedakan satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia dan Sekolah Indonesia di Luar Negeri. NISN diberikan kepada setiap peserta didik yang bersekolah di satuan pendidikan yang memiliki NPSN dan terdaftar di Referensi Kemdikbud.

Sumber:  http://www.sekolahdasar.net
demikian informasi yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua, salam PGRI


Continue Reading...

Sabtu, 02 Juli 2016

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN 2016

Tidak ada komentar:
Pelatihan Kurikulum 2013 (K13) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2016 ini telah mulai dilaksanakan. Ada banyak sekali materi pelatihan untuk guru yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 SD tahun 2016 yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 JENJANG SEKOLAH DASAR 
  1. Pembelajaran Aktif
  2. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman
  3. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
  4. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran
  5. Strategi Pelatihan Berbasis Sekolah

Peran keluarga dalam pembelajaran Siswa
  1. Kompetensi, Materi, pembelajaran dan Penilaian
  2. Analisis Kompetensi, Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran, dan Penilaian
  3. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
  4. Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara bertahap. Tahun ini jumlah sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 semakin bertambah. Materi pelatihan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD dapat didownload di tautan berikut ini:


Kurikulum 2013 resmi diberlakukan secara nasional mulai pelajaran baru 2016/2017 pada Juli mendatang. Dengan metode yang lebih sederhana dan ringkas, pemerintah optimistis seluruh sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 akan mudah mengimplementasikannya.

Sumber : http://www.sekolahdasar.net/2016/06/materi-pelatihan-kurikulum-2013-sd.html#ixzz4DG51l3Kd

Continue Reading...

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN 2016

Tidak ada komentar:
Pelatihan Kurikulum 2013 (K13) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2016 ini telah mulai dilaksanakan. Ada banyak sekali materi pelatihan untuk guru yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 SD tahun 2016 yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 JENJANG SEKOLAH DASAR 
  1. Pembelajaran Aktif
  2. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman
  3. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
  4. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran
  5. Strategi Pelatihan Berbasis Sekolah

Peran keluarga dalam pembelajaran Siswa
  1. Kompetensi, Materi, pembelajaran dan Penilaian
  2. Analisis Kompetensi, Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran, dan Penilaian
  3. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
  4. Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara bertahap. Tahun ini jumlah sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 semakin bertambah. Materi pelatihan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD dapat didownload di tautan berikut ini:


Kurikulum 2013 resmi diberlakukan secara nasional mulai pelajaran baru 2016/2017 pada Juli mendatang. Dengan metode yang lebih sederhana dan ringkas, pemerintah optimistis seluruh sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 akan mudah mengimplementasikannya.

Sumber : http://www.sekolahdasar.net/2016/06/materi-pelatihan-kurikulum-2013-sd.html#ixzz4DG51l3Kd

Continue Reading...

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 SD TAHUN 2016

Tidak ada komentar:
Pelatihan Kurikulum 2013 (K13) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2016 ini telah mulai dilaksanakan. Ada banyak sekali materi pelatihan untuk guru yang digunakan dalam sosialisasi Kurikulum 2013 SD tahun 2016 yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

MATERI PELATIHAN KURIKULUM 2013 JENJANG SEKOLAH DASAR 
  1. Pembelajaran Aktif
  2. Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman
  3. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum
  4. Penguatan Literasi dalam Pembelajaran
  5. Strategi Pelatihan Berbasis Sekolah

Peran keluarga dalam pembelajaran Siswa
  1. Kompetensi, Materi, pembelajaran dan Penilaian
  2. Analisis Kompetensi, Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran, dan Penilaian
  3. Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
  4. Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara bertahap. Tahun ini jumlah sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 semakin bertambah. Materi pelatihan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD dapat didownload di tautan berikut ini:


Kurikulum 2013 resmi diberlakukan secara nasional mulai pelajaran baru 2016/2017 pada Juli mendatang. Dengan metode yang lebih sederhana dan ringkas, pemerintah optimistis seluruh sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 akan mudah mengimplementasikannya.

Sumber : http://www.sekolahdasar.net/2016/06/materi-pelatihan-kurikulum-2013-sd.html#ixzz4DG51l3Kd

Continue Reading...

Senin, 20 Juni 2016

ARTIKEL DAN SASTRA

Tidak ada komentar:
  1. APLIKASI RAPORT 2013 Versi Trial HASIL PENATARAN BULAN JUNI 2016        KLIK DISINI
  2. NILAH 5 CARA RAHASIA PALING EFEKTIF MENGATASI SISWA SUPER NAKAL KLIK DISINI
  3. Kenapa Pelajar di Finlandia Bisa Pintar?                                         KLIK DISINI
  4. Info Terbaru Kemendikbud, Inilah Mekanisme Penerbitan NISN Tahun 2016 KLIK DISINI
  5. MATERI LENGKAP PELATIHAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2016 KLIK DISINI
  6. RANGKUMAN PENATARAN KURIKULUM 2013                             KLIK DISNI
  7. SISTEM PENIAIAN KURIKULUM 2013 JENJANG SD                     KLIK DISNI
  8. KURIKULUM 2013 VERSI 2016                                                        KLIK DISNI
  9. ATURAN TENTANG MASA ORINTASI SISWA BARU                    KLIK DISNI
  10. SENI DAN BUDA                                                        KLIK DISNI
  11. SANKSI GOOGLE UNTUK BLOGGER                     KLIK DISNI
  12. OPERASI HITUNG CAMPURAN                               KLIK DISNI
  13. MANFAAT BELAJAR DENGAN BERMAIN              KLIK DISNI
  14. APLIKASI PENERIMAAN SISWA BARU                 KLIK DISNI
  15. MENENTUKAN FPB DAN KPK DENGAN MUDAH                  KLIK DISNI
  16. MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN                       KLIK DISNI
  17. ADAB KEPADA ORANG TUA                                                      KLIK DISNI
  18. UJI KOMPETENSI GURU 2015                                                    KLIK DISNI
  19. MOTIVASi UNTUK BELAJAR                                                      KLIK DISNI
  20. PUISI "BANKIT"                                                                            KLIK DISNI
  21. KISI-KISI UJI KOMPETNSI 2015 LENGKAP                            KLIK DISNI
  22. DUNIA PENDIDIKAN                                               KLIK DISNI
  23. MEMAHAMi KARAKTER ANAK                                               KLIK DISNI
  24. HUKUM/PRINSIP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN              KLIK DISNI
  25. Multiple Ibtelegence Menurut Prof. Howard Garner                        Klikk DISINI
  26. 7 FAKTA TENTANG TEORI EVOLUSI YANG BANYAK DIPERCAYA ORANG               KLIK DISNI
  27. TINJAUAN GERHAN MATAHARI 2016                                    KLIK DISNI




Continue Reading...

VIDEO DAN FOTO

Tidak ada komentar:
  1. HARI KARTINI                                                             DISINI
  2. MANFAAT FIEL TRIP (KBM OUT DOOR)                DISINI
  3. ANEKA VIDEO SDI SABILAL MUHTADIN              DISINI
  4. SENAM LANSIA                                                         DISINI
  5. WISATA SDI SABILAL MUHTADIN APRIL 2)16      DISINI
  6. UPACARA BERSAMA KODIOM 1007                      DISINI
  7. KBM INTERAKTI                                                        DISINI
  8. TOUR DAN UMROH                                                   DISINI
  9. FIELD TRIP KE PLT RIAM KANAN                          DISNI





Continue Reading...

Aturan Baru Tentang Masa Orientasi Siswa Baru

Tidak ada komentar:

Sebentar lagi memasuki masa Orientasi Siswa Baru tahun pelajaran 2016/2017. Agar tercipta kondisi yang kondusif saat masa Orientasi Siswa Baru (MOS), pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru serta pihak lainnya harus memahami Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah ini menggantikan kebijakan terkait Masa Orientasi Siswa yang selama ini rentan menjadi tempat tindak kekerasan terjadi. Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ini mengatur sanksi yang mengikat bagi ekosistem pendidikan yang ada di Satuan Pendidikan.Dengan adanya Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah, maka mulai pada tahun pelajaran 2016/2017 masa Orientasi Siswa Baru berubah namanya menjadi masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Sesuai Pasal 5 ayat 1 permendikbud No 18 tahun 2016 dinyatakan bahwa. Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah harus dilakukan oleh guru serta dilarang melibatkan siswa senior (kakak kelas) dan/atau alumni sebagai penyelenggara.

Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 secara tegas sekolah DILARANG MEWAJIBKAN siswa baru untuk memakai atribut sebagai berikut:
  1. Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
  2. Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
  3. Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
  4. Alas kaki yang tidak wajar.
Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.

Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Selanjutnya Berdasarkan Lampiran III Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 dinyatakan secara tegas dalam masa Orientasi siswa Baru atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah DILARANG melakukan aktivitas sebagai berikut:
  1. Memberikan tugas kepada siswa baru yang wajib membawa suatu produk dengan merk tertentu.
  2. Menghitung sesuatu yang tidak bermanfaat (menghitung nasi, gula, semut, dsb).
  3. Memakan dan meminum makanan dan minuman sisa yang bukan milik masing-masing siswa baru.
  4. Memberikan hukuman kepada siswa baru yang tidak mendidik seperti menyiramkan air serta hukuman yang bersifat fisik dan/atau mengarah pada tindak kekerasan.
  5. Memberikan tugas yang tidak masuk akal seperti berbicara dengan hewan atau tumbuhan serta membawa barang yang sudah tidak diproduksi kembali.
  6. Aktivitas lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

Continue Reading...

Inilah Kurikulum 2013 Versi Baru 2016

Tidak ada komentar:
Ini adalah perubahan kurikulum 2013 berdasarkan Work Shop di SD Islam Sabilal Muhtadin tanggal 28 – 31 Mei 2016 dengan nara Sunmber : Munif Khatip (Next Edu), Iswoyo (next Edu) dan Penataran tanggal 9 – 13 Juni 2016 di SD Negeri Pasar Lama 1 Banjarmasin dengan Nara Sumber : Kepala LPMP Kalsel/Kepala Disdik, Bpk. Taufik Rahman, Bpk. Yusri Zani, Ibu Retno Lestari, Ibu Hasanah

  1. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional namun tetap Kurikulum 2013 Edisi revisi yang berlaku secara Nasional.
  2. Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya Pendidikan Agama dan PPKn namun Ki tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP.
  3. Jika ada 2 nilai praktek dalam 1 kd, maka yg diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai ketrampilan dalam 1 KD ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata2. untuk pengetahuan, bobot penilaian harian dan penilaian akhir semester itu sama. 
  4. Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan
  5. Silabus Kurikulum 2013 edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom yaitu KD, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
  6. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, UAS menjadi penilaian akhir semester utk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi UTS langsung ke penilaian akhir semester.
  7. Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada).
  8. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.
  9. Remedial diberikan untuk yg kurang namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yg dicantumkan dalam hasil 
Adapula kelengkapan guru yang harus dilengkapi yakni Buku Kerja Guru.

http://kimiasmaypk.blogspot.co.id

VIDEO Dan Foto Kegiatan Penataran





















Buku Kerja Guru K13 Revisi

Buku Kerja Guru K13  Untuk Guru : SilahkanKlik DISINI

A. BUKU KERJA 1 :
1. SKL, KI, dan KD
2. Silabus
3. RPP
4. KKM

B. BUKU KERJA 2 :
1. Kode Etik Guru
2. Ikrar Guru
3. Tata Tertib Guru
4. Pembiasaan Guru
5. Kalender Pendidikan
6. Alokasi Waktu
7. Program Tahunan
8. Program Semester
9. Jurnal Agenda Guru

C. BUKU KERJA 3 :
1. Daftar Hadir
2. Daftar Nilai
3. Penilaian Akhlak/Kepribadian siswa
4. Analisis Hasil Ulangan
5. Program pel Perb & Pengayaan
6. Daftar buku Pegawai Guru/Siswa
7. Jadwal Mengajar
8. Daya Serap Siswa
9. Kumpulan Kisi soal
10. Kumpulan Soal
11. Analisis Butir Soal
12. Perbaikan Soal

D. BUKU KERJA 4 :
1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
2. Program Tindak Lanjut Kerja Pak Guru

Silakan buka di link ini contoh aplikasi buku kerja guru K13 format Excel
Continue Reading...

Tahun Ajaran Baru 2016-2017, Kurikulum 2013 diberlakukan Secara Nasional

Tidak ada komentar:
Setelah beberapa waktu lalu Kemdikbud memerintahkan bagi sebagian sekolah untuk kembali ke KTSP bagi sekolah yang belum siap, maka tahun ajaran baru 2016 2017 nanti Kurikulum 2013 akan diterapkan secara nasional. Kurikulum 2013 sendiri sudah selesai direvisi oleh Kemdikbud. 


Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno memastikan, penerapan kurikulum itu secara nasional tidak mengubah nama kurikulum tersebut. Menurut dia, perubahan dari revisi yang telah dilakukan adalah terutama dalam hal penyerderhanaan penilaian siswa oleh guru.
Beberapa yang berubah dalam K-13, menurut Totok, antara lain tidak diberlakukan lagi penilaian ganda. “ Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru matematika dan bahasa, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru agama dan PPKn. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka," ujarnya di Jakarta, Senin 21 Maret 2016.

Dia mengungkapkan, mulai Juli, penilaian ganda tidak diberlakukan lagi. Sebagai contoh penilaian spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa‎, kini tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PPKN. Itupun penilaiannya secara deskreptif dan tidak berupa angka.

Totok menegaskan, perubahan dalam penilaian ganda ini, bakal mengurangi beban guru. Pasalnya, soal penilaian ganda ini yang sebelumnya banyak dikeluhkan para guru. Perubahan lainnya adalah dalam penerapan tiga kemampuan untuk di semua jenjang. Jika sebelumnya siswa SD hanya akan diajari sebatas kemampuan memahami, SMP menganalisis dan siswa SMP harus sudah bisa mencipta. "Sekarang ketiga kemampuan itu di semua jenjang. Jadi anak SD pun boleh menciptakan sesuatu karena mereka akan terbiasa berpikir ilmiah," ujarnya.

Hasil Revisi Kurikulum 2013 

Revisi Kurikulum K-13 meliputi ‎peningkatkan koherensi, menyederhanakan proses penilaian (yang lalu terjadi kompleksitas penilaian), tidak ada pembatasan proses berpikir siswa, proses pembelajarannya langsung dan tak langsung.

Pertama, Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru. Pada K13 versi lawas, semua guru wajib menilai aspek sosial dan spiritual (keagamaan) siswa. Dan inilah yang banyak dikeluhkan guru.
Dalam versi baru, penilaian aspek sosial dan keagamaan siswa hanya dilakukan oleh guru PPKn dan guru pendidikan agama-budi pekerti. Sementara guru yang lainnya menilai aspek akademik sesuai bidang yang diajarkan saja.

Kedua, proses berpikir siswa tidak dibatasi. Pada versi kurikulum lama, berlaku sistem pembatasan, anak SD hanya sampai memahami, SMP menganalisis, sedangkan SMA mencipta. Pada kurikulum 2013 hasil revisi, anak SD pun diperbolehkan berpikir sampai tahap penciptaan walau dengan kadar penciptaan yang sesuai dengan umurnya.

Ketiga, teori 5M (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mencipta) tidak sekedar teori, melainkan guru benar-benar dituntut untuk menerapkannya dalam pembelajaran.

Keempat, struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak diubah.

Walau perubahannya tidak banyak, Kemndikbud tetap berharap kepada para pelatih untuk mampu menyajikan aspek kebaruan dalam K13 versi revisi. Dalam versi baru, K13 tetap mendukung KBM yang menyenangkan.


Sumber : http://jetjetsemut.blogspot.co.id/2016/03/tahun-ajaran-baru-2016-2017-kurikulum.html
Continue Reading...

Jumat, 17 Juni 2016

Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Jenjang SD

Tidak ada komentar:
Alhamdulillah saya sudah mendapatkan dokumen-dokumen sebagai panduan penilaian kurikulum 2013 untuk jenjang SD. Untuk model rapor atau LCK (Laporan Capaian Kompetensi) saya belum mendapatkan yang final, seperti halnya LCK SMA yang sudah dituangkan dalam surat keputusan dirjen dikmen. Namun pedoman-pedoman yang dapat diunduh melalui tautan-tautan di bawah ini saya yakin sangat berguna bagi guru-guru SD untuk mengeimplementasikan kurikulum 2013.

Berikut ini pedoman sistem penilaian kurikulum 2013 untuk jenjang SD bisa kita kaji bersma.

PANDUAN TEKNIS

PENILAIAN  KELAS


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR


DAFTAR ISI
                                                                                                                        Halaman
Kata Pengantar

BAB I    PENDAHULUAN
A.     Pengantar       
B.     Landasan Filosofis Kurikulum 2013
C.    Landasan Yuridis dan Empiris Kurikulum 2013
D.    Dasar Pemikiran Panduan Teknis Penilaian Kelas
E.     Sasaran Pengguna Panduan Teknis Penilaian Kelas
F.     Tujuan Panduan Teknis Penilaian Kelas
G.    Ruang Lingkup Panduan Teknis Penilaian Kelas

BAB II KONSEP PENILAIAN KELAS
A.     Pengertian Penilaian Kelas
B.     Karakteristik Penilaian Kelas
C.    Teknik Penilaian Kelas

BAB III  IMPLEMENTASI PENILAIAN KELAS
A.     Penilaian Proses dalam pembelajaran saintifik
B.     PenerapanTeknik  Penilaian Unjuk Kerja, Produk, Teman Sejawat, dan Observasi
C.    Penerapan Teknik Penilaian Projek, dan Penilaian Diri
D.    Penerapan Portofolio
BAB IV PENUTUP


Kata Pengantar

Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap mulai  tahun ajaran  2013/2014,  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan berbagai upaya untuk mendukung implementasi Kurikulum 2013 tersebut.
Dalam rangka mendukung keberhasilan implementasi Kurikulum 2013, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melaksanakan program pendampingan bagi sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013, dengan  bahan-bahan pedampingan sebagai berikut:
1.    Panduan Teknis  Kurikulum 2013: Memahami Buku Siswa dan Buku Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.
2.    Panduan Teknis  Kurikulum 2013: Penyusunan RPP Sekolah Dasar.
3.    Panduan Teknis Kurikulum 2013: Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar.
4.    Panduan Teknis Kurikulum 2013: Penilaian Kelas  di Sekolah Dasar.
5.    Panduan Teknis Kurikulum 2013: Pembelajaran  Remedial dan Pengayaan di Sekolah Dasar
6.    Panduan Teknis Kurikulum 2013: Interaksi Guru dan Orangtua dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Panduan-panduan tersebut disusun sebagai panduan teknis atau acuan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, dan pejabat dinas pendidikan serta orangtua dan masyarakat dalam melaksanakan, mengawal, dan memfasilitasi implementasi  Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Sebagai langkah awal, tentu panduan teknis ini masih perlu penyempurnaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan naskah ini kami sampaikan terima kasih. Demikian, semoga panduan-panduan tersebut dapat bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Direktur Pembinaan SD

Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd.
NIP. 19641228 198701 1 001

                                                                                    i

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Implementasi kurikulum tersebut diatur dalam Permendikbud  Nomor  81 A Tahun 2013.  Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 SD  dalam kegiatan pembelajaran di kelas-kelas sekolah dasar  sesuai yang diharapkan  pemerintah dan masyarakat, sangat ditentukan oleh pemahaman para pemangku kepentingan, utamanya guru. Guru SD harus memiliki pemahaman, kesadaran, kemampuan, kreativitas, kesabaran dan keuletan. Beberapa faktor misalnya kondisi geografis, jumlah sekolah dasar, jumlah guru Indonesia yang sangat besar menyisakan masalah dalam memberikan sosialisasi dan pelatihan dan pendampingan pada pemahaman kurikulum secara utuh. Lampiran IV Permendikbud  Nomor 81 A Tahun 2013 mengamanatkan bahwa Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar sebagai Direktorat Teknis untuk menyusun panduan teknis sebagai petunjuk petunjuk teknis operasional pedoman umum pembelajaran yang memuat kerangka konseptual dan operasional strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
Kurikulum 2013  SD  melaksanakan pembelajaran  Tematik Terpadu dan prosesnya  dengan  pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan buku peserta didik, buku guru, sistem penilaian, pelaksanaan program remedial dan pengayaan, dan sebagainya.  Agar semua pemangku kepentingan pendidikan dasar memiliki persepsi yang sama dalam pelaksanakan Kurikulum 2013 SD, maka dibutuhkan adanya pedoman pelaksanaan pembelajaran yang bersifat teknis.

B.   Landasan Filosofis Kurikulum 2013
UU No. 20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada  Pasal 1 Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negaraUndang-undang ini dirumuskan dengan berlandaskan pada dasar falsafah negara yaitu Pancasila.  Oleh karena itu,  Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Indonesia menjadi sumber utama dan penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus tumbuh dalam diri peserta didik. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan membawa amanah harus mampu menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa peserta didik. Landasan filosofi pengembangan Kurikulum 2013 adalah berakar pada budaya lokal dan bangsa, pandangan filsafat eksperimentalisme, rekonstruksi sosial, pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme, pandangan filsafat eksistensialisme, dan romantik naturalism.
Kurikulum berakar pada budaya lokal dan bangsa, memiliki arti bahwa kurikulum harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai hidup yang penting. Kurikulum juga harus  memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari  dan menjadi nilai yang dikembangkan lebih lanjut untuk kehidupan di masa depan.
Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pandangan filsafat eksperimentalisme harus dapat mendekatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu apa yang terjadi di masyarakat adalah merupakan  sumber  kurikulum. Filosofi  rekonstruksi sosial memberi arah kepada kurikulum untuk menempatkan peserta didik sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial, alam, dan lingkungan budaya. Kurikulum juga harus dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi intelektual, berpikir rasional, dan kemampuan membangun masyarakat demokratis peserta didik menjadi suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Sesuai dengan pandangan filsafat  esensialisme dan perenialisme, kurikulum harus  menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir rasional sebagai aspek penting yang harus menjadi kepedulian kurikulum untuk dikembangkan. Kurikulum harus dapat mewujudkan peserta didik menjadi manusia yang terdidik dan sekolah harus menjadi centre for excellence. Pandangan filsafat esensialisme dan perenialisme menuntut kurikulum mampu membentuk pesertadidik menjadi manusia cerdas secara akademik dan memiliki kepedulian sosial. Pandangan filsafat eksistensialisme dan romantik naturalisme memberi arah dalam pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum dapat mewujudkan peserta didik memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam mengangkat harkat kemanusiaan, dan kebebasan berinisiatif serta berkreasi. Menurut pandangan filsafat ini, setiap individu peserta didik adalah unik, memiliki kebutuhan belajar yang unik, perlu mendapatkan perhatian secara individual, dan memiliki kebebasan untuk menentukan kehidupan mereka. Pada intinya kurikulum harus mampu mengembangkan seluruh potensi manusia yaitu menjadikan peserta didik sebagai  manusia seutuhnya. Manusia yang memiliki kekuatan yang berguna bagi dirinya masyarakat, bangsa, dan negara.

C.   Landasan Yuridis dan Empiris Kurikulum 2013
Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan Buku Teks Pelajaran  sebagai buku siswa  (Lampiran  I)   dan Buku Panduan Guru  sebagai  buku guru (LampiranII)   yang layak digunakan dalam pembelajaran. Setiap guru harus memahami baik buku siswa maupun buku guru dan mampu menggunakannya dalam pembelajaran.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan bahwa perencanaan pembelajaran  dirancang  dalam bentuk Silabus  dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  (RPP), penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan  penilaian otentik (authentic assesment) yang  menilai kesiapan siswa, proses,  dan hasil belajar secara utuh. Pelaksanaan pembelajaran juga melaksanakan program remidial dan program pengayaan. Implementasi kurikulum akan sesuai dengan harapan apabila guru mampu menyusun RPP serta melaksanakan dan memahami konsep penilaian autentik serta melaksanakannya.
            Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.”. Hal ini dipertegas kembali dalam Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI menyebutkan, bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.” Sampai saat ini, pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu masih dianggap membingungkan bagi sebagian besar guru.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab IV, Bagian Kedua, Pasal 7 ayat (1) dan (2):
(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya,
(2) Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Amanat yang tertuang dalam undang-undang ini menunjukkan bahwa penyelenggara pendidikan, termasuk guru, berkewajiban untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan yang telah dicapai anaknya. Hal ini juga sekaligus, menunjukkan bahwa orang tua pun berkewajiban untuk memberikan informasi berkenaan dengan kondisi anak kepada guru, agar guru dapat merancang program pembelajaran yang tepat bagi perkembangan peserta didiknya. Di samping itu, untuk memperkuat  peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya, antar-orang tua dapat juga melakukan komunikasi, baik tentang cara-cara efektif mendidik anak, maupun bagaimana berperanserta dalam mendukung pendidikan anak di sekolahnya. Kenyataandi lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar orangtua belum memahami pembelajaran di SD. Oleh karena itu, perlu panduan teknis bagi orang tua peserta didik khususnya tentang pembelajaran di SD.
Agar guru, tenaga kependidikan, dan orang tua memahami amanah kurikulum sehingga implementasi  sesuai dengan harapan, maka diperlukan adanya Panduan Teknis. Panduan Teknis ini  diwujudkan dalam enam buku yaitu
1.  Panduan Teknis  Kurikulum 2013: Memahami Buku Siswa dan Buku Guru dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.
2.  Panduan Teknis  Kurikulum 2013: Penyusunan RPP Sekolah Dasar.
3.  Panduan Teknis Kurikulum 2013: Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar.
4.  Panduan Teknis Kurikulum 2013: Penilaian Kelas  di Sekolah Dasar.
5.  Panduan Teknis Kurikulum 2013: Pembelajaran  Remedial dan Pengayaan di Sekolah Dasar
6.  Panduan Teknis Kurikulum 2013: Interaksi Guru dan Orangtua dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar.

D.    Dasar Pemikiran Panduan Teknis Penilaian Kelas
Panduan  Teknis  Penilaian Kelas  ini  dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu: Konsep Penilaian Kelas di Bab II  dan Implementasi Penilaian Kelas di Bab III.
Penilaian Kelas merupakan kegiatan guru terkait dengan pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik yang mencerminkan pencapaian kompetensi selama proses pembelajaran tertentu.
Penilaian dilakukan secara holistik terkait aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).

E.     Sasaran pengguna Panduan Teknis Penilaian Kelas
Pengguna Panduan Teknis  ini mencakup pihak-pihak sebagai berikut.
1.         Pendamping Kurikulum 2013 di tingkat satuan pendidikan.
2.  Guru secara individual atau kelompok guru (guru mata pelajaran, guru kelas, dan guru pembina kegiatan ekstrakurikuler)
3.  Pimpinan satuan pendidikan (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali  kelas)
4.         Guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah
5.          Tenaga kependidikan (pengawas, pustakawan sekolah, pembina  pramuka)

F.     Tujuan Panduan Teknis Penilaian Kelas
Panduan Teknis  ini dimaksudkan untuk:
1.      memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran  remidial dan pengayaan dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya;
2.      memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam merencanakan, melaksanakan  dan mengembangkan program remidial dan pengayaan dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya;
3.      memfasilitasi guru BK atau konselor sekolah, juga guru kelas dan guru mapel  untuk menangani dan membantu peserta didik yang secara individual mengalami masalah psikologis atau psikososial.




G.    Ruang Lingkup Panduan Teknis
Panduan Khusus ini mencakup substansi sebagai berikut.
1.            Pengertian , karakteristik, dan teknik Penilaian Kelas sebagai landasan bagi guru dalam merancang  penilaian pembelajaran yang autentik.
2.            Contoh-contoh  implementasi Penilaian Kelas.

BAB II
KONSEP PENILAIAN KELAS

A.  Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.
Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Sehingga diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik.

B.    Karakteristik Penilaian Kelas
Penilaian Kelas dalam  Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.        Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
 Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.

2.         Autentik
Penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller, 2006). Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran. Sebagai contoh, ketika peserta didik belajar membaca puisi, guru mengamati dan memberi penilaian, misalnya cara pengucapan, intonasi, tekanan kata, dan penghayatan. Apabila peserta didik belum menguasai unsur tertentu, guru membuat catatan untuk perbaikan selanjutnya.
Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah dengan menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik mengukur apa yang diketahui dan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
Berikut contoh-contoh tugas autentik:
Pemecahan masalah matematika
Melaksanakan percobaan
Bercerita
Menulis laporan
Berpidato
Membaca puisi
Membuat peta perjalanan

3.   Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil.
Ulangan harian dilakukan setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih, terintegrasi dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan. Ulangan tengah semester dilakukan setelah menyelesaikan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, mencakupi seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan tengah semester tidak harus serentak dilaksanakan untuk seluruh kelas pada suatu satuan pendidikan, karena kondisi pencapaian kompetensi peserta didik pada masing-masing kelas bisa berbeda satu kelas dengah kelas yang lain. Ulangan akhir semester mencakupi semua KD pada semester yang bersangkutan.
4.  Menggunakan Teknik yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis/lisan, unjuk kerja, proyek produk, portofolio, pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dinilai.

5.         Berdasarkan Acuan Kriteria
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan  terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik.
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya.

    Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut:
Predikat
Nilai Kompetensi
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
A
4     
4
SB
A-
3.66 
3.66
B+
3.33
3.33
B
B
3
3
B-
2.66
2.66
C+
2.33
2.33
C
C
2
2
C-
1.66
1.66
D+
1.33
1.33
K
D
1
1

               Keterangan:
          
               SB  = Sangat Baik
               B    =  Baik
               C    = Cukup
               K    = Kurang   

Kriteria ketuntasan belajar minimal untuk kompetensi pada kategori KI-3 dan  KI-4 adalah  B- (2.66). Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Bagi peserta didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya.
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum tuntas menguasai suatu kompetensi dapat melihat posisi nilai yang diperoleh berdasarkan tabel konversi nilai berikut.
                                                            Tabel konversi nilai
Konversi nilai akhir
Predikat
(Pengetahuan dan Keterampilan)
Sikap
Skala 100
Skala 4
86 -100
4     
A
SB
81- 85
3.66 
A-
76 – 80
3.33
B+
B
71-75
3.00
B
66-70
2.66
B-
61-65
2.33
C+
C
56-60
2
C
51-55
1.66
C-
46-50
1.33
D+
K
0-45
1
D

Apabila peserta didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau keterampilan. Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi tertentu.  
C.    Teknik Penilaian Kelas
Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu  sikap, pengetahuan, dan  keterampilan .  
  1. Sikap
Aspek  Sikap dapat dinilai dengan cara berikut:
a.    Observasi 
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran
     Contoh Observasi
Lembar Pengamatan Sikap
No
Nama Peserta didik
Perilaku yang diamati
Percaya Diri
Disiplin
Bekerjasama
Dsb…
1
Ahmad









Keterangan:
Berilah kriteria Penilaian dengan angka dari 1 sampai 4 sebagai berikut:
4   : sangat baik
3    : Baik                                                 
2    : sedang                                                                    
1    : kurang
Catatan : hasil pengamatan harian ini perlu dirangkum setelah 1 minggu atau 1 bulan untuk mendapatkan nilai komulatif sikap.
b.    Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
         Contoh Penilaian diri
        Penilaian diri terhadap sikap
Aspek yang dinilai
Ya
Tidak
·       Mengikuti pembelajaran  dengan penuh perhatian
·       Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
·       Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami
·       Membuat catatan
·       Aktif dalam diskusi kelompok
·       Memberi tanggapan
·       Menyerahkan tugas tepat waktu
·       dll ……………………..


c.    Penilaian Antar Teman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik  untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

    Contoh Penilaian antar peserta didik

No
Nama
Perduli
Disiplin
Kebersihan
Jujur
DSB
1
Ahmad





2
Yenni





3
Nasrudin






Keterangan:
Format  bisa ditempel di suatu tempat, masing masing anak menuliskan angka 1 sampai 4 di setiap nama.
1 = kurang
2    = Cukup
3    = Baik
4    = Sangat Baik

d.    Jurnal
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.
     Contoh penilaian Jurnal
                                                                                  Hari/tanggal :
Nama
Catatan pengamatan
Tindak lanjut
Azis



Mutiara



Yenni



dst…



  1. Pengetahuan
Aspek  Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Tes tulis
adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
1)     Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran dengan baik.
2)     Isian : Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam soal isian yaitu (1) melengkapi, (2) jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
3)     Benar - Salah : Bentuk soal Benar-Salah menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah benar dan salah. Peserta tes diminta memilih jawaban benar atau salah, untuk suatu pernyataan yang disajikan. Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/ keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.
4)     Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan merupakan pilihan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.
5)     Uraian : Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan gagasan atau hal hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian non-objektif.
a)    Soal uraian objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Contoh soal uraian objektif
Jelaskan perbedaan dan persamaan  hewan kerbau dan  sapi, dua saja!
Kunci jawaban:
Persamaan : Kaki 4; hewan mamalia,  bertelinga ; bertanduk ; berekor; berbulu dan lain lain.
Perbedaan  : bulu jarang (kerbau) bulu lebat (sapi);  bentuk tanduk ; dan alin lain

Penyekoran :
skor 1 : siswa dapat menyebutkan 2 jawaban benar
skor 0 : siswa hanya menyebutkan 1 jawaban benar atau menjawab salah                

b)    Sedangkan soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya dapat mengandung unsur subjektifitas).
Contoh soal Uraian non Objektif
Coba tuliskan cerita apa yang kamu yang kamu alami sejak berangkat dari rumah samapi tiba di sekolah!

Kriteria jawaban: (misalnya)
-kalimat menggunakan unsur kebahasaan yang tepat       skor 1
-gagasan runtut                                                                           skor 1
-pemilihan kata  yang tepat                                                       skor 1
-cerita lengkap                                                                             skor 1
                                                                              
Jadi skor maksimal 4 ( tergantung banyak unsur yang dinilai, semakin lengkap unsur yang dinilai terdapat dalam tulisan, semakin besar skor maksimal)

Untuk ulangan harian tidak dianjurkan menggunakan pilihan ganda, karena bentuk ini lebih tepat untuk ruang lingkup luas dan peserta yang banyak.  Bentuk ini lebih cocok untuk ulangan  akhir semester atau kenaikkan kelas. Untuk ulangan harian sangat dianjurkan menggunakan tes berbentuk uraian. Seperti menulis cerita, menjelaskan suatu proses, menulis surat, dan sebagainya.  


b.  Tes Lisan
berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut  secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.
Contoh soal tes lisan
           
“Ini ada buah Tomat, Coba kamu Ahmad, ceritakan tentang buah tomat ini!” (peragakan buah tomat tersebut)
Pedoman penskroran:
- bercerita jelas                               skor 1
- kata kata jelas                              skor 1
- cerita runtut                                  skor 1
- sesuai waktu/tdal diam               skor 1
- dan lainnya                                  skor 1  (jika masih ada unsur yang dinilai)
Jadi skor maksimal 5 ( tergantung banyak unsur yang dinilai)

3.Keterampilan
 Aspek  ketrampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.  Performance atau  Kinerja
adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan  keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.  
Contoh penilaian tes performance  atau kinerja akan diberikan pada bab Implementasi pada bab selanjutnya.
b.  Produk
adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni (3 demensi).  Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
·      Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa  dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk
·      Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat.
·      Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya.
 Contoh  membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak kue, merangkai bunga.
 Model penilaian  Produk diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya.
c.      Proyek
 adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan  harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan.    Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi  (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.
contoh penilaian proyek diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya
d.  Portofolio 
Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan  keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.  Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan.  Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf,  sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat karya karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1)    masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat mata pelajaran.
2)    menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
3)    sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki  hasil kerja dan sikap.
4)     peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5)     catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik  dapat terlihat.
Contoh penilaian portofolio dapat dilihat pada bab implementasi bab selanjutnya

BAB III
IMPLEMENTASI  PENILAIAN  KELAS

A.     Penilaian Proses dalam pembelajaran saintifik
Kegiatan pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga aspek yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh/holistik, artinya pengembangan aspek yang satu tidak bisa dipisahkan dengan aspek lainnya. Dengan demikian pada saat melakukan proses pembelajaran dengan kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, pendidik harus melakukan penilaian proses untuk melihat perkembangan dari ketiga aspek tersebut. Untuk itu perlu melakukan kegiatan pengamatan terhadap sikap, pengetahuan, dan dan keterampilan.
Contoh penilaian proses pada pembelajaran saintifik
KELAS        : 4
Tema           : Selalu Berhemat Energi
Subtema 1 : Macam-macam Sumber Energi
Halaman    :
Langkah-langkah
1.    Menentukan komponen pengamatan dari ketiga aspek.
Komponen Pengamatan
              Aspek
Kegiatan
SIKAP/ PERILAKU
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN

MENGAMATI
(Guru Memperagakan Kincir Angin dan Gambar kincir Angin pada buku)

Jujur
Disiplin
Tanggungjawab

Menemukan informasi dengan menjawab pertanyaan :
a. Apa sumber energi kincir?
b. Bagaimana kincir bisa berputar?
c.  Apa manfaat kincir angin dalam kehidupan sehari-hari?

(belum perlu mengamati keterampilan karena peserta didik baru mencari informasi faktual)

MENANYA

Santun
Peduli
percaya diri

Energi gerak


Keterampilan bertanya berbagai informasi tentang manfaat energi
(penggunaan bahasa yang tepat, efektif, dan efisien )

MENGEKSPLORA SI

Jujur
Disiplin
Tanggungjawab

Teks instruksi
Bahan-bahan
ukuran
Energi angin

Membuat kincir sesuai instruksi
MENGASOSIASI
Jujur
Disiplin
Tanggungjawab
Bahan-bahan
ukuran
Energi angin
Menyimpulkan perbedaan gerak kincir angin dengan berjalan dan berlari

MENGOMUNIKASIKAN
Santun
Peduli
percaya diri
Laporan hasil proyek
Bahan-bahan
ukuran
Energi angin

Mempresentasikan hasil

Membuat laporan

2.    Membuat lembar penilaian yang mencakup ketiga aspek tersebut
Lembar Penilaian
NO
NAMA
SIKAP
Pengetahuan
keterampilan
1
2
3
4
5
6
1.     
Muti
SB
K
C
C
B
B
80
Baik
2.     
Yenny
SB
B
B
B
C
B
85
Baik
3.     
Azis
SB
C
K
B
B
C
75
Baik
dst









Ket:
1.    Jujur                                                   SB = Baik
2.    Disiplin                                              B = Cukup
3.    Tanggungjawab                               C = Kurang
4.    Santun                                               K = Kurang
5.    Peduli
6.    Percaya diri

Catatan :
Penilaian pengetahuan diambil dari nilai yang diperoleh pada lembar kerja selama kegiatan pembelajaran saintifik .
B.    PenerapanTeknik  Penilaian Unjuk Kerja, Produk, Teman Sejawat, dan Observasi
KELAS          : I (Satu)
Tema             : Diriku
Subtema 1    : Aku dan Teman Baru

Pembelajaran 1
 



1.    Indikator Pembelajaran (buku guru hal. 4)
BAHASA INDONESIA
·      Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap
·      Memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama panggilan
·      Menyebutkan nama temannya

PPKn
·      Menjalankan Peraturan pada permainan
PJOK
·      Melakukan gerakan melempar
·      Melakukan gerakan menangkap
SBdP
·      Memberi hiasan pada kartu nama

2.    Tujuan pembelajaran (buku guru hal.5 dan 7)
Kegiatan 1
·      Setelah melakukan permainan lempar bola, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebutkan panggilan secara benar.
·      Setelah melakukan permainan lempar bola, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebutkan lengkap secara benar.
Kegiatan 2
·      Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menghias kartu nama dengan rapi.

3.    Teknik Penilaian 
a.      Unjuk Kerja (pengamatan kegiatan peserta didik dalam melakukan tugas ® permainan lempar bola)
Langkah-langkah  penilaian unjuk kerja;
1). Menentukan kriteria penilaian sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai (lihat indikator pencapaian) .

Tugas 1 : Permainan Lempar bola
No
Kriteria
4
Baik sekali
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu Bimbingan
1
Kemampuan memperkenalkan diri (B. Indonesia)
Peserta didik mampu menyebutkan nama panjang dan nama panggilan
Siswa mampu
menyebutkan nama
panjang
Siswa hanya
mampu
menyebutkan nama
panggilan
Siswa belum
mampu
memperkenalkan
diri
2
Kemampuan menjalankan peraturan pada permainan (PPKn)
Siswa mampu
melakukan
permainan sesuai
dengan instruksi
tanpa pengarahan
ulang
Siswa mampu
melakukan
permainan sesuai
aturan tetapi dengan
1 kali arahan ulang

Siswa mampu
melakukan
permainan sesuai
aturan, tetapi
dengan lebih dari 1
kali arahan ulang
Siswa belum
mampu melakukan
permainan sesuai
dengan aturan lebih dari 3 kali
3
Kemampuan melakukan gerakan melempar dan menangkap (PJOK)
Siswa mampu
melempar dan
menangkap bola
dengan akurat (tidak
pernah meleset)
Siswa melempar
dan menangkap
bola, tetapi 1-2 kali
meleset
Siswa melempar dan
menangkap bola,
tetapi lebih dari 3
kali meleset
Siswa belum
mampu melempar
dan menangkap
bola

2). Buat format rekapitulasi penilaian peserta didik dengan rumus Nilai Akhir (NA) sebagai berikut:


NA = perolehan skor  x 100
       Skor maksimal

Keterangan :
·      Perolehan skor adalah skor yang diperoleh peserta didik dari kriteria yang ada.
·      Skor maksimal adalah hasil dari banyaknya kriteria dikalikan skor tertinggi

Rekapitulasi Penilaian
No
Nama Peserta Didik
B. Ind
PPKn
PJOK
Perolehan Skor
Nilai Akhir
Perolehan Skor
Nilai Akhir
Perolehan Skor
Nilai Akhir
1
Ahmad
3
75
4
100
3
75
2







3







dst…







b.  Produk (Menghias kartu nama)
Tugas 2.  Menghias Kartu Nama (Penilaian SBdP)
Langkah-langkah kegiatan penilaian produk;
1)      Menyiapkan rubrik penilaian produk
Format Rubrik Penilaian Produk
No
Kriteria
4
Baik sekali
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu Bimbingan
1
Perencanaan

Bahan lengkap (pensil, pensil warna/crayon/spidol, , karton/kertas/kardus, penghapus, tali/peniti)
Memenuhi 4 bahan dari 5 bahan
Memenuhi 3 bahan dari 5 bahan
Memenuhi 2 bahan dari 5 bahan
2
Proses Pembuatan
kesesuaian langkah kerja, Kerapian, kebersihan.
Memenuhi 2 dari 3
Komponen
Memenuhi 1 dari 3
Komponen
tidak memenuhi 3 komponen
3
Hasil Produk
Memenuhi 5
komponen (nama diri, gambar
atau foto diri, hiasan, pewarnaan,
dan bentuk yang unik/menunjukkan kreativitas, )
Memenuhi 4 dari 5
Komponen
Hanya memenuhi 3
dari 5 komponen
Hanya memenuhi 2
dari 5 komponen

2). Membuat rekapitulasi penilaian
No
Nama Peserta Didik
Perolehan Skor
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Kriteria 1
Kriteria 2
Kriteria 3
1
Ahmad
4
3
3
10
83
2






3






dst…







c.   Penilaian Sikap  (Percaya diri, disiplin dan bekerja sama; lihat buku guru hal. 3)
Langkah-langkah  penilaian sikap:
1)     Menentukan sikap yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran (lihat KD 1 dan KD 2) disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
2)     Menyiapkan format jurnal harian sebagai catatan perkembangan sikap pada setiap  kegiatan pembelajaran
Format Jurnal Harian
No.
Hari/Tanggal
Catatan Pengamatan
Tindak Lanjut
1


Kegiatan : ………………………
Hasil Pengamatan :


2


Kegiatan : ………………………
Hasil Pengamatan :


3


Kegiatan : ………………………
Hasil Pengamatan :


dst…


Kegiatan : ………………………
Hasil Pengamatan :



catatan :
·         Hari/tanggal                  ;  diisi sesuai dengan hari dan tanggal kegiatan
·                                                                                                  Catatan Pengamatan ; diisi dengan kegiatan apa yang dilaksanakan dan catatan sikap peserta didik  yang masih perlu bimbingan
·                                                                                                  Tindak lanjut              ;  diisi dengan tindakan yang diberikan pendidik untuk meningkatkan sikap peserta didik.

3)  Pendidik melakukan pengamatan saat peserta didik melakukan unjuk kerja dalam pembelajaran.
4)  Hasil pengamatan didokumentasikan dalam jurnal harian pendidik.


Contoh pengisian Jurnal harian
No.
Hari/Tanggal
Catatan Pengamatan
Tindak Lanjut
1

Senin, 9 Sept 2013
Kegiatan : Permainan lempar bola
Hasil Pengamatan:
3 orang peserta didik, yaitu Andi, Udin, dan Maryam  masih belum terlihat disiplin dan kerjasamanya.
Mendekati ketiga anak tersebut dan memberikan bimbingan serta motivasi.
2




3




dst…





5)  Hasil jurnal harian, dilihat perkembangan selama 1 minggu (satu sub tema). Kemudian perkembangan akhir minggu dicatat ke dalam lembar penilaian sikap mingguan (bukan hasil akumulasi harian) .

Lembar Penilaian Sikap (satu tema)
    Minggu ke-……. Bulan …………2013                                   Subtema ………….            
No
Nama Peserta Didik
Perkembangan Prilaku
Keterangan
Disiplin
Percaya Diri
Kerjasama
SB
B
C
K
SB
B
C
K
SB
B
C
K
1














2














3





























Catatan:
SB = sangat Baik; B= Baik; C= Cukup; K= Kurang

6)  Hasil rekapitulasi mingguan (subtema) dilihat kembali perkembangan akhir subtema dan dijadikan hasil penilaian sikap tema, dan seterusnya sampai mendapatkan nilai sikap pada akhir semester.

d.  Penilaian Sejawat
Tugas 2 : Menghias Kartu Nama
Langkah-langkah penilaian sejawat;
1)     Menentukan kriteria penilaian yang akan dilakukan peserta didik untuk menilai temannya ® pada kegiatan ini peserta didik dapat menilai hasil produk temannya dengan kriteria hasil produk terbaik (nama, hiasan, pewarnaan, bentuk) dengan arahan guru.
2)     Menyiapkan alat penilaian ® pada kegiatan ini pendidik menyiapkan format penilaian dari karton besar yang dipampang di bawah karya  dan alat penilaian berupa tanda bintang/jempol.
3)     Melakukan penilaian ® peserta didik memberikan penilaian hasil karya temannya dengan menempelkan tanda bintang/jempol.

Yuk tempelkan tanda bintang/jempol pada karya terbaik menurut pendapatmu!
No
Nama Peserta didik
Hasil Penilaian teman
Jumlah
Keterangan
1
Ahmad
C C C C
4

2
Udin
C C C C C
5

3
Maryam
C C C C
3

dst




4)    Kemudian pendidik dan peserta didik menghitung jumlah penilaian.  Yang terbanyak mendapatkan tanda bintang/jempol diberikan reward.

C.     Penerapan Teknik Penilaian Projek, dan Penilaian Diri

KELAS          : 4
Tema             : Selalu Berhemat Energi
Subtema 1    : Macam-macam Sumber Energi

Pembelajaran 2
 


1.    Indikator Pembelajaran (buku guru, hal.13) :
BAHASA INDONESIA
·      Menyajikan laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang sumber energi angin dan air serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
·      Mempraktikkan teks instruksi tentang pembuatan kincir angin
IPA
·      Menjelaskan melalui tulisan laporan tentang pemanfaatan sumber energi angin dan air dalam kehidupan sehari-hari
SBdP
·      Mendesain kincir air dan kincir angin sederhana menggunakan media kertas dan plastik bekas, dan meningkatkan keterampilan menggunting, melipat, dan menempel berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri.

2.    Tujuan Pembelajaran (buku guru, hal.14)
·      Melalui percobaan dan pengamatan, siswa mampu membandingkan  tentang manfaat energi angin dan energi air serta pemanfaatan kincir air dan kincir angin dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan data hasil percobaan.
·      Setelah percobaan membuat kincir air dan kincir angin, siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan dan pengamatan tentang kincir air dan angin menggunakan kosa kata baku dengan benar.
·      Dengan kegiatan membuat kincir air dan kincir angin, siswa mampu meningkatkan keterampilan menggunting, melipat, dan menempel berdasarkan instruksi tertulis secara mandiri.
·      Melalui tugas projek, siswa dapat membuat laporan tentang pemanfaatan sumber energi angin dan air dalam kehidupan sehari-hari.


3.    Teknik Penilaian :
a.  Projek (membuat laporan pemanfaatan sumber energi angin dan air dalam kehidupan sehari-hari secara berkelompok® ditugaskan dalam waktu 1 minggu ).

Langkah-langkah penilaian projek
1)    Menentukan rubrik penilaian perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan (disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan)
Format Rubrik Penilaian Projek
No
Kriteria
4
Baik sekali
3
Baik
2
Cukup
1
Perlu Bimbingan
1
Perencanaan

memuat jadwal pelaksanaan, penentuan sumber, pembagian tugas
Memenuhi 2 aspek dari 3 aspek
Memenuhi 1 aspek dari 3 aspek
Tidak memenuhi aspek perencanaan
2
Proses Pelaksanaan


Pelaksanaan berjalan sesuai rencana
2 aspek dari 3 aspek berjalan sesuai rencana
1 aspek dari 3 aspek berjalan sesuai rencana
Tidak memenuhi aspek perencanaan
3
Pelaporan

Sistematika penulisan benar, Penggunaan bahasa yang komunikatif,  , isi yang sesuai 
Memenuhi 2 aspek dari 3 aspek
Memenuhi 1 aspek dari 3 aspek
Tidak memenuhi aspek

2)    Membuat rekapitulasi penilaian
No
Nama Peserta Didik
Perolehan Skor
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Kriteria 1
Kriteria 2
Kriteria 3
1
Andi
4
3
2
9
75
2






3






dst…







  1. Penilaian diri
Langkah-langkah penilaian diri ;
1)    Tentukan kompetensi atau aspek yang akan dinilai. sesuaikan dengan kompetensi yang akan dikembangkan (lihat ruang lingkup pembelajaran, buku guru hal.3).
a)    Pengetahuan : energi angin dan energi air, cara membuat kincir angin dan air, laporan hasil percobaan
b)    Keterampilan : kerja ilmiah, menulis, mendesain
c)    Sikap : rasa ingin tahu, kerjasama, tekun, teliti
2)     Tentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
Aspek
Kriteria
Pengetahuan
dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi angin dalam kehidupan
dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi air dalam kehidupan
dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir angin secara runtut.
dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir angin secara runtut.
Keterampilan
dapat menyajikan laporan percobaan dengan tepat
dapat membuat kincir angin dengan baik
Sikap
Rasa ingin tahu sangat tinggi
dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik
dapat bekerja dengan tekun
dapat bekerja dengan teliti

3)     Rumuskan dalam fomat penilaian diri
Format Penilaian Diri
Nama Siswa           : ______________               Hari/tanggal : ______________
Kelas                        : IV (empat)                                                               
Tema/Sub Tema : Selalu Berhemat Energi/Macam-macam sumber energi
Pembelajaran : 2

Beri tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!
No
Pernyataan
Ya
Tidak
1
Saya dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi angin dalam kehidupan.


2
Saya dapat menjelaskan lebih dari dua manfaat sumber energi air dalam kehidupan.


3
Saya dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir angin secara runtut.


4
Saya dapat menjelaskan urutan cara membuat kincir angin secara runtut.


5
Saya dapat menyajikan laporan percobaan dengan tepat.


6
Saya dapat membuat kincir angin dengan baik.


7
Rasa ingin tahu sangat tinggi.


8
Saya dapat bekerjasama dalam kelompok dengan baik.


9
Saya dapat bekerja dengan tekun.


10
Saya dapat bekerja dengan teliti.



4)    Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri. Penilaian ini dilakukan setelah peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran.
D.    Penerapan Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan setelah menyelesaikan satu tema pembelajaran. 
Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut:
1.    Menentukan kriteria portofolio yang sesuai dengan tema yang akan dilaksanakan.
Kelas  : IV
Tema : Selalu Berhemat Energi
No
Kriteria Portofolio
1
kumpulan catatan kemajuan belajar
2
kumpulan karya peserta didik yang mendukung proses berupa: laporan proyek/produk
3
kumpulan hasil tes dan latihan/tugas
4
catatan penilaian diri
5
catatan penilaian sejawat

2.    Mengumpulkan dokumen portofolio yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dalam satu folder masing-masing peserta didik.
3.    Melakukan penilaian terhadap dokumen portofolio tersebut.
Penilaian Portofolio
Nama Peserta didik       : Muti 
Kelas                                IV
Guru                                 : Yenny
NO
                      Kriteria                               Aspek
SB
B
C
K
1.
Ada kumpulan catatan kemajuan belajar




2.
Ada kumpulan karya peserta didik yang mendukung proses berupa: laporan proyek/produk
3.
Ada kumpulan hasil tes dan latihan/tugas
4.
Ada catatan penilaian diri
5.
Ada catatan penilaian sejawat
Komentar Guru :
Penguasaan konsep Ananda Muti tentang energi mencapai ketuntasan. Kemampuan menyaji laporan sudah sangat baik dan sikap jujur,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri mulai tampak.
Tindak Lanjut :
Perlu lebih dibiasakan prilaku jujur,disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya agar dapat berkembang dan membudaya.
Keterangan :
Sangat Baik (SB)  : 5 kriteria terpenuhi
Baik (B)                   : 4 kriteria terpenuhi
Cukup (C)               : 3 kriteria terpenuhi
Kurang (K)              : 2 kriteria terpenuhi


BAB IV
PENUTUP

Buku pedoman penilaian memberi petunjuk guru dalam teknik penilaian kelas. Penilaian kelas merupakan penilaian yang dilakukan kapan saja yang bisa dilakukan sesuai dengan materi pembelajaran. Penilaian kelas harus selalu terintegrasi dengan pembelajaran. Tidak bisa dipisahkan antara pembelajaran dan penilaian. Kualitas penilaian menentukan mutu prestasi belajar, sehingga perlu dilakukan penilaian secara objektif dan jujur serta disesuaikan dengan materi yang akan dinilai.



PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
JAKARTA 2013

PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR

A.   COVER LUAR
1.    Diisi nama lengkap peserta didik sesuai dengan bukti kelahiran (dengan huruf balok)
2.    Diisi nomor induk peserta didik

B.   COVER DALAM
1.    Nama SD                          :  Diisi nama SD secara lengkap
2.    NSS                                  :  Diisi nomor statistik sekolah
3.    Alamat SD                                    :  Alamat lengkap seperti, nama jalan, nomor, kodepos dan
   telepon
4.    Desa/Kelurahan                :  Cukup jelas
5.    Kecamatan                       :  Cukup jelas
6.    Kabupaten/Kota                :  Cukup jelas
7.    Provinsi                             :  Cukup jelas

C.   HALAMAN IDENTITAS PESERTA DIDIK
1.    Nama peserta didik           :  Diisi nama peserta didik sesuai dengan bukti kelahiran
2.    Nomor induk                     :  Cukup jelas
3.    Tempat, Tanggal lahir       :  Diisi nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
   sesuai dengan bukti kelahiran*
4.    Jenis Kelamin                   :  Cukup jelas
5.    Agama                              :  Diisi agama yang dianut peserta didik
6.    Pendidikan sebelumnya   :  Misalnya TK……………..
   ( kalau tidak berasal dari TK,dikosongkan )
7.    Alamat Peserta Didik        :  Sesuai dengan tempat tinggal peserta didik
8.    Nama Orangtua               
a.    Ayah                            :  Diisi nama ayah
b.    Ibu                               :  Diisi nama ibu
9.    Pekerjaan Orangtua                    
a.    Ayah                            :  Cukup jelas
b.    Ibu                               :  Cukup jelas

10.  Alamat Orangtua              :  Alamat lengkap seperti, nama jalan, nomor, kodepos dan
   telepon
11.  Wali Peserta Didik
a.    Nama                          :  Diisi nama lengkap wali (jika ada)
b.    Pekerjaan                    :  Cukup jelas
c.    Alamat                         :  Cukup jelas
12.    Kolom Pas Photo            :  Ditempel pas photo ukuran 3x4 cm terbaru peserta didik    (saat diterima    di SD) hitam putih atau berwarna ,wajah tampak jelas dari depan,
13.  Kolom tanggal                   :  Diisi tempat, bulan, dan tahun pengisian Laporan Hasil
   Belajar Peserta Didik SD
14.  Kolom Kepala SD             :  Diisi tanda tangan Kepala SD, nama lengkap, NIP (bagi
    PNS) dan stempel SD

*) bukti kelahiran dapat berupa Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Lahir

D.   HALAMAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
1.    Nama Peserta Didik         :  Cukup jelas
2.    Nomor Induk                     :  Cukup jelas
3.    Nama Sekolah                  :  Cukup jelas
4.    Alamat Sekolah                :  Cukup jelas
5.    Kelas                                 :  Cukup jelas
6.    Semester                          :  Cukup jelas
7.    Tahun Pelajaran                :  Cukup jelas
8.    Kolom Penilaian
a.    Diskripsi Umum :
(Memuat gambaran diri perilaku peserta didik secara umum yang mencerminkan sikap spiritual, sikap sosial,  keterampilan, pengetahuan).
b.    Diskripsi Rinci.
b.1. Sikap Spiritual.
              Nomor                              :  Cukup jelas
     Aspek yang dinilai            :  Cukup jelas
     Check-list                         :  Cukup jelas
    
b.2 .Sikap Sosial.
              Nomor                              :  Cukup jelas
     Aspek yang dinilai            :  Cukup jelas
     Check-list                         :  Cukup jelas
    
      b.3 . Keterampilan
Nomor                              :  Cukup jelas
       Aspek yang dinilai            :  Cukup jelas
       Check-list                         :  Cukup jelas
        
      b.4 .  Pengetahuan
 Nomor                             :  Cukup jelas
        Aspek yang dinilai           :  Cukup jelas
        Prestasi                           :  Cukup jelas diisi dengan angka (0 – 100 )
        Upaya                              :  Cukup jelas.

       9.  Perkembangan Fisik/Kesehatan
No
Aspek Yang Dinilai
Semester
1
2
1
Tinggi
Cukup Jelas
2
Berat Badan
Cukup Jelas
3
Pendengaran
Cukup Jelas
4
Penglihatan
Cukup Jelas
5
Mulut/Organ Bicara
Cukup Jelas
6
Gigi
Cukup Jelas
7
Kebersihan Kuku tangan dan kaki
Cukup Jelas











10. Kehadiran                                :  Diisi jumlah hari ketidakhadiran peserta didik
   berdasarkan  izin, sakit, dan tanpa keterangan.
   (contoh: izin 2 hari, sakit 3 hari)

11.  Kolom tanggal             :  Diisi sesuai dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun
   pada saat pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
   SD. Contoh: Jakarta, 18 Desember 2013
12.  Tanda tangan
a.    Orangtua/Wali             :  Cukup jelas
b.   Guru Kelas                  :  Cukup jelas
c.    Kepala Sekolah           :  Cukup jelas

E.    KOLOM KETERANGAN PINDAH SEKOLAH
1.      SEKOLAH LAMA
a.    Nama Peserta Didik                           :  Cukup jelas
b.    Tanggal                                               :  Diisi tanggal keluar
c.    Kelas yang ditinggalkan                      :  Cukup jelas
d.    Sebab-sebab keluar                            :  Cukup jelas
e.    Tanda tangan Kepala Sekolah           :  Cukup jelas
Stempel sekolah dan tanda tangan
Orangtua 
2.      SEKOLAH BARU
a.    Nama Peserta Didik                           :  Cukup jelas
b.    Nomor Induk                                       :  Diisi nomor induk di sekolah baru
c.    Nama Sekolah                                    :  Cukup jelas
d.    Tanggal masuk                                   :  Cukup jelas
e.    Kelas                                                   :  Cukup jelas
f.     Tahun Pelajaran                                  :  Cukup jelas
g.    Tanda tangan Kepala Sekolah           :  Cukup jelas



LAPORAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
     





Nama Sekolah         : ................................................................
NSS                            : ................................................................
Alamat Sekolah        : ................................................................
                                      ................................................................
                                      Kode Pos ................... Telp. ...................
Desa/Kelurahan      : ................................................................
Kecamatan                : ................................................................
Kabupaten/Kota       : ................................................................
Provinsi                     : ................................................................


PETUNJUK
  1. Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini dipergunakan selama Peserta Didik yabersangkutan mengikuti pelajaran di SekolahDasar;
  2. 2.    Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini dibawa oleh Peserta Didik yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;
  3. 3.    Apabila buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini hilang, dapat diganti dengan Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pengganti yang disahkan oleh Kepala Sekolah asal;
  4. 4.    Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan pas foto(3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;
  5. 5.    Laporan penilaian yang memuat diskripsi umum ditulis dalam bentuk narasi meliputi aspek:

-       Sikap Spiritual
( Diisi oleh guru  dengan kalimat positif tentang aspek menerima,menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya ,aspek menunjukkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,percaya diri,dan cinta tanah air )

-       SikapSosial
( Diisi oleh guru  dengan kalimat positif tentang aspek kemampuan mengurus diri sendiri, rasa keingintahuan,ketepatan melaksanakan tugas, menyelesaikan masalah bersama dengan benar, sikap percaya diri, menjalankan norma. )

-       Keterampilan
( Diisi oleh guru  dengan kalimat positif tentang aspek melaporkan tugas yang diberikan, aktif bergaul bersama teman dan guru, menghasilkan karya yang estetis, menjalankan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat, kemampuan menanya dengan bahasa yang jelas, logis dan sistematis ).

-       Pengetahuan
( Diisi oleh guru  dengan kalimat positif tentang aspek mengingat dan memahami kompetensi per mata pelajaran ).

6.  Laporan penilaian yang memuat aspek rinci pada sikap spiritual, sikap social  dan ketrampilan diisi dengan cara memberikan cek (ᴠ) pada kolom capaian yang sesuai .

7.    Laporan penilaian pengetahuan pada kolom prestasi ditulis dalam bentuk angka ( 0 sampai 100 ) meliputi aspek pemahaman pengetahuan factual  dan konsep terhadap kompetensi Pendidikan Agama dan Budi  Pekerti; Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika; Ilmu Pengetahuan Alam; Ilmu Pengetahuan Sosial; Seni Budaya dan Prakarya; Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan.

Laporan penilaian pengetahuan pada kolom upaya ditulis dengan narasi diperoleh dari proses keikutsertaan dalam pembelajaran. ( A: sangat baik, B: baik, C: cukup, D: perlupengembangan ).

8.    Laporan perkembangan fisik/kesehatan dilakukan melalui proses penilaian diri (self assessment) antara pendidik dan peserta didik

9.   IDENTITAS PESERTA DIDIK

1.   Nama Peserta Didik      : ……………………………………
2.   Nomor Induk                   : ……………………………………
3.   Tempat, Tanggal Lahir  : …………………………………...
4.   Jenis Kelamin                : …………………………………...
5.   Agama                             : ……………………………………
6.   Pendidikan sebelumnya: ……………………………………
7.   Alamat Peserta Didik    : ……………………………………
                                                 ……………………………………
8.    Nama Orang Tua
a.   Ayah                           : ……………………………………
b.   Ibu                              : ……………………………………
9.    Pekerjaan Orang Tua
a.   Ayah                           : ……………………………………
b.   Ibu
                        : ……………………………………
10. Alamat Orang Tua
a.   Jalan                          : ……………………………………
                                            ……………… Telp. ……………
b.   Kelurahan/Desa      : ……………………………………
c.   Kecamatan               : ..................................................
d.   Kabupaten/Kota      : ..................................................
e.   Provinsi        
      : ..................................................

11. WaliPesertaDidik
a.   Nama                         : ……………………………………
b.   Pekerjaan                  : ……………………………………
c.   Alamat                        :  ...…………………………………
                                                  ………………. Telp. .…………..
                                                                       
    


                        …..……                                  , ……. ……………

     Kepala Sekolah,



…………………….………
                                                      NIP.





Nama Peserta Didik    : ..........................  Kelas                :.......................
Nomor Induk              : ..........................  Semester          : ........................
Nama Sekolah            : ..........................  Tahun Pelajaran: 20.... / 20.......
Alamat Sekolah          : .................................................................................
                                   .................................................................................


DiskripsiUmum:
( Memuat gambaran diri perilaku pesertadidik secara umum yang mencerminkan sikap spiritual, sikap sosial,  keterampilan, pengetahuan).



1.      .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

2.      ............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

3.      ............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

4.      ............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................






DiskripsiRinci.
A.  Sikap Spiritual
No
Aspek yang dinilai
Capaian
Baik
Sedang
Kurang
1
Menerima kehidupan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa




2
Menerima dirinya sebagai pribadi yang unik




3
Mengamalkannilai-nilai kebaikan yang sederhana “5 S” (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dalam pergaulan sehari-hari




4
Menghargai ajaran agama yang dianutnya




5
Menghargai keberadaan orang lain sebagai bentuk keberagaman(multikultural)




6.
Menunjukkan perilaku jujur




7.
Menunjukkan perilaku disiplin terhadap kehadiran dan tugas-tugas yang diberikan




8.
Bertanggung jawab kepada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan




9.
Respek kepada orang lain




10.
Peduli kepada lingkungan sekitar



11.
Menunjukkan kecintaan pada tanah air




B.  Sikap Sosial
No
Aspek yang dinilai
Capaian
Baik
Sedang
Kurang
1
Mengurus dirinya sendiri (kebersihan,kesehatan dan kerapihan)



2
Keingintahuan terhadap hal-hal yang dipelajari



3
Menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu



4
Menyelesaikan masalah yang dihadapi secara bersama dan benar




5
Mempresentasikan tugas-tugas hasil karya sendiri dengan penuh percaya diri



6
Menjalankan norma-norma yang berlaku




C.  Keterampilan
No
Aspek yang dinilai
Capaian
Baik
Sedang
Kurang
1
Melaporkan tugas yang diberikan dengan bahasa yang jelas, logisdansistematis





2
Bergerak aktif dan ceria dalam bergaul bersama teman dan guru




3
Menjalankan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat




4
Menghasilkan karya yang estetis





D.  Pengetahuan
No

Kompetensi yang Dinilai
Capaian Nilai
Prestasi *)
Upaya **)
1
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsep Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dengan rasa ingin tahu untuk diterapkan dalam berkegiatan sehari-hari



2
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsep Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan rasa ingin tahu dan diterapkan dalam kegiatan sehari-hari



3
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsep Bahasa Indonesia dengan rasa ingin tahu dalam berkegiatan sehari-hari



4
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsep Matematika dengan rasa ingin tahu dalam berkegiatan sehari-hari



5
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsep lmu Pengetahuan Alamdengan rasa ingin tahu akan makhluk ciptaan Tuhan di lingkungan sekitar



6
Mengingat dan memahami pengetahuan faktual dan konsepIlmu Pengetahuan Sosialdengan rasa ingin tahu dalam berkegiatan sehari-hari



7
Mengingat dan memahami Seni Budaya dan Prakaryadengan rasa ingin tahu untuk mempratikkan penuh percaya diri



8
Mengingat dan memahami manfaat Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatanagar sehat, bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari



*) Prestasi diperoleh dari hasil perhitungan nilai harian,tugas,ulangantengah semester dan ulangan umum
**) Upayadiperoleh dari proses keikutsertaan dalam pembelajaran ( A: sangat memuaskan; B: memuaskan; C: cukup; D: perlu pengembangan)

E.  Perkembangan Fisik/Kesehatan

No
Aspek Yang Dinilai
Semester
1
2
1
Tinggi
cm
cm
2
Berat Badan
kg
kg
3
Pendengaran
dB
dB
4
Penglihatan


5
Mulut/Organ Bicara


6
Gigi
buah
buah
7
Anggota Badan (tangan dan kaki)


8
Perabaan/Taktual


9
Kebersihan organ genital dan anal (berdialog dengan anak)





 F.   Kehadiran
No
Kehadiran
Hari
1.
Izin

2.
Sakit

3.
Terlambat

4
Tanpa Keterangan






Orang Tua/Wali,


ttd

(...................................)


Kepala Sekolah,


ttd

(...................................)
..........., ........................

Guru Kelas,


Ttd

(...................................)

*) coret yang tidak perlu





Continue Reading...