Sebuah
kelas yang hidup menjadi tujuan semua guru yang mengajar dengan hati. Mengajar
dengan hati berarti mendahulukan kepentingan siswa. Guru lakukan segala cara
agar siswa bisa paham dan mengerti saat ia mengajar. Jaman kita dahulu
bersekolah, paham yang guru ajarkan berarti mampu menghafal dan bisa
mengerjakan soal. Jaman sekarang kedua hal tersebut bukan lagi menjadi
ukuran.
Ukuran
yang dipakai sekarang apakah siswa melaksanakan prosesnya dengan baik dan bukan
sekedar mendapatkan jawaban yang betul. Guru juga diminta untuk membuat siswa
bisa menunjukkan cara berpikirnya hingga bisa mendapatkan jawaban yang betul.
Artinya proses dan hasil sama-sama pentingnya. Bukan jamannya lagi memaksa
siswa untuk bisa mengerti dan belajar sesuai yang guru inginkan. Malah guru
yang mesti menyesuaikan diri pada gaya belajar siswa.
Beberapa strategi dibawah ini akan
menolong dan membantu anda dalam membuat kelas yang hidup dan membuat siswa
secara sukarela terlibat dalam pembelajaran yang anda lakukan di kelas.
Bekerja
secara berpasangan atau dalam kelompok.
Cara
ini sangat dianjurkan dalam membuat siswa mau berbagi dan saat yang sama
mendapatkan ide dari rekan sebayanya. Dengan bekerja dalam kelompok siswa
diharapkan untuk aktif dan punya kemampuan bekerja sama dalam tim. Sebuah
keahlian yang dibutuhkan di masa depan. Beberapa strategi dalam pembelajaran
jenis ini adalah
Think
pair share, bekerja dengan siswa yang lebih senior, siswa memeriksa hasil
pekerjaan dan mengajari temannya (peer teaching) tentunya dengan pengawasan
guru.
Bekerja
dalam kelompok juga akan menjadi alternatif dari pemberian tugas pada siswa
yang biasanya dikerjakan secara individu menjadi tugas yang membuat siswa
berinteraksi satu sama lain. Guru juga bisa mengundang kelas yang lebih besar
atau kelas yang lebih kecil untuk bekerja sama dan melakukan kegiatan bersama.
Tentu saja ini membutuhkan perencanaan yang matang karena melibatkan kelas dan
guru lain untuk terlibat. Dengan belajar bersama kelompok umur yang berbeda
siswa menjadi belajar mengerti dan menghormati teman yang berbeda umur.
Mengatur
pola komunikasi di kelas.
Seorang
guru yang berada di kelas adalah seorang dewasa yang tingkah laku dan tutur
katanya akan menjadi rujukan bagi siswanya. Saat guru mengajar di kelas ia
sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Sebaik-baiknya proses komunikasi
adalah bersifat dua arah dan saling menghormati, karena hal itu juga yang
terjadi di dunia nyata. Guru yang baik memberikan pengalaman yang nyata
bagi siswanya, agar saat di luar kelas siswanya menjadi seorang pribadi yang
siap berkomunikasi dan bergaul dengan siapa saja.
Kelas
yang hidup di dalamnya terdapat pola komunikasi yang mendalam, sehat dan
bermakna, caranya antara lain;
- Membiasakan bersikap positif pada semua pendapat yang ada di kelas. Tidak ada pertanyaan atau pendapat yang ‘bodoh’ yang ada guru mesti tanamkan ‘berpikir dahulu sebelum berbicara’. Jika siswa terbiasa berbicara dan mendengarkan orang lain, akan tumbuh rasa percaya diri dan kesenangan untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu dengan siapa saja.
- Guru membiasakan diri untuk diam sejenak setelah bertanya di depan kelas pada semua siswanya. Ia memberikan waktu pada siswanya untuk berpikir dan mencerna pertanyaannya. Memang tidak mudah bagi guru lakukan ini karena biasanya ia ingin jawaban yang cepat dan benar. Guru juga bisa meminta siswa untuk berdiskusi dengan rekan sebangkunya sebelum menjawab pertanyaan. Kelas yang berhasil adalah kelas yang hampir semua siswanya pernah bertanya dan menjawab sekali dalam sehari. Banyak siswa yang memilih diam bukan karena ia tidak tahu tapi karena kurang keberanian dalam berbagi ide.
- Usahakan terus agar siswa mau menjelaskan cara berpikirnya serta alasan-alasan yang dimilikinya saat menjawab pertanyaan atau soal. Mulai sekarang jangan sekedar harapkan siswa untuk sekedar menjawab, tetapi juga harapkan siswa untuk lancar dan runut menjelaskan cara ia berpikir dan menemukan jawaban. Hal ini berguna saat siswa dewasa ia akan menjadi seorang pribadi yang berpikir runut dan bisa ditangkap dengan baik oleh lawan bicara. Jika di kelas anda ada papan tulis kecil akan lebih baik, benda tersebut akan membantu siswa untuk menjelaskan pikirannya.
Semua
hal diatas hanya akan bisa berhasil jika guru berkenan dan mau menjadikan
kelasnya sebagai kelas yang menyenangkan untuk siswa dalam menyerap dan
berekspresi dalam belajar. Jadi selamat mengajar kelas yang hidup dan menjadi
guru yang terinspirasi dan menginspirasi siswa saat bersamaan.
Sumber : Agus
Sampurno (http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/cara-membuat-kelas-yang-menyenangkan.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar