Latest Posts

Minggu, 06 September 2015

Membuat Suasana Belajar yang Menyenangkan !

Tidak ada komentar:

Suasana kelas yang terbatas, sempit dan monoton setiap harinya jangan lagi ditambah dengan beban berupa suasana belajar yang tegang dan berat . Akan tetapi buatlah suasana belajar yang tidak menyempitkan dada, tidak membebani pikiran mereka, dan murid tetap dalam keadaan nyaman untuk bisa menerima pelajaran.


Diantara contoh-contoh metode untuk membuat nyaman susana belajar adalah :

1. Penuh kasih sayang kepada siswa

Ini adalah kunci utama keberhasilan pendidikan, yakni pendidikan yang didasari kasih sayang dan bukan materi atau ambisi dunia yang lain.

2. Sekali-kali mengajak siswa belajar diluar kelas

Siapkan tempat yang biasa membuat mereka tetap konsentrasi meski berada di alam bebas. Berilah pengertian kepada mereka untuk santai tetapi serius dalam mempelajari suatu materi pelajaran agar kebiasaan belajar di alam bebas tetap berlanjut.

3. Siapkan variasi metode belajar

Variasi metode belajar tidak harus sulit dan mahal. Metode belajar satu macam saja akan membuat siswa jenuh dan bosan. Akhirnya mata pelajaran anda akan menjadi beban dan bahkan di anggap “Penyakit” oleh siswa.

4. Mencegah kegaduhan di dalam kelas

Sering kali kita melihat suasana kelas ketika kita menjelaskan terkadang banyak siswa yang ngobrol yang membuat suasana kelas menjadi bising dan gaduh sehingga bisa merusak konsentrasi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, Jika memang tidak bisa di ingatkan anda menyuruh mereka diam atau meninggalkan kelas. Kalau memang tetap membandel, jangan segan-segan untuk bersikap tegas.

5. Buatlah siswa tersenyum

Membuat para siswa tersenyum di dalam kelas karena anda membuat humor sangat di anjurkan agar siswa tidak merasa bosan dengan materi bahan ajar yang anda sampaikan, namun anda jangan sampai berlebihan seperti pelawak di depan kelas. Ini akan mengurangi rasa hormat mereka kepada anda, dan ini berbahaya. Menyelipkan hal-hal yang lucu di sela-sela materi tidak apa-apa, asal jangan sampai berlebihan. Yang penting jangan anda buat suasana belajar terus-menerus menjadi menegangkan.

6. Belajar menjadi orang yang tidak kaku

Ada saatnya anda harus lunak dan ada saatnya anda harus tegas dan serius. Jangan kaku dalam mengajar karena sikap tersebut malah memberi kesan seperti robot. Misalnya datang ke kelas langsung mengajar tanpa basa-basi dan kemudian setelah selesai langsung keluar meninggalkan kelas.

7. Basa-basi yang positif

Basa-basi yang positif bukanlah perbuatan pura-pura atau munafik. Bahkan ia sangat dibutuhkan untuk mengantar kepada topik dan suasana belajar yang sesungguhnya. Para siswa butuh pengantar sebagai pemanasan dan kesiapan otak mereka untuk menerima materi utama. Seperti halnya dengan sepeda motor atau mobil yang butuh pemanasan sebelum dijalankan, begitupun dalam proses belajar mengajar. Dialog segar di awal membantu menyegarkan suasana dan kenyamanan belajar.



Continue Reading...

Sekolah Sebagai Tempat yang Menyenangkan

Tidak ada komentar:
Sekolah Sebagai Tempat yang Menyenangkan - Lingkungan sekolah sebagai tempat peserta didik mempersiapkan masa depan diri, keluarga dan bangsa mestinya menjadi pilihan yang membanggakan. Semua komponen fisik sekolah, baik halaman, gedung, ruang kelas, dan sarana/prasarana lainnya dibenahi dan ditata rapi. Perangkat tekhnologi yang tersedia mempermudah semua peserta didik mengakses pengetahuan yang di butuhkan. Penyediaan program ekstrakurikuler yang beragam dan sesuai dengan bakat serta selera peserta didik juga merupakan solusi terhadap persoalan yang menjadikan sekolah sebagai tempat yang mengasyikkan. 
Jika dalam menekuni kegiatan ekstrakurikuler peserta didik lupa waktu, dalam belajarpun sudah kecanduan; maka sekolah sebagai lingkungan belajar, bermain dan berkompetisi mengembangkan potensi secara optimal sudah terwujud . Para peserta didik akan bergembira berlama-lama di sekolah, enggan untuk pulang, berat hati berpisah dengan rekan-rekan dan para gurunya. Jika pulang ingin rasanya esok hari segera menjelang. Bukan sebaliknya, matahari sudah tinggi mere ka masih terlena mau melanjutkan tidurnya. 
Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan komitmen mutu dan semangat kebersamaan. Pendidik, tenaga kependidikan, dan stacholder bersatu padu sebagai penata dan pengelola taman yang artistik. Semua pihak bersinergi dalam harmoni yang menyenangkan. Harmonisasi pelayanan fisikal ini mesti menjadi visi lembaga. Harmonisasi pelayanan ini merupakan wujud pelayanan prima yang disajikan dalam menu pavorit pengembangan lingkungan wiyata. Dengan demikian sekolah sebagai tempat belajar yang menyenangkan bukanlah suatu yang tidak bisa di realisasikan 

Oleh : Drs. H.Hapazah, M.Pd. (Guru SMAN 1 Praya)



Continue Reading...

Metode Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

Tidak ada komentar:
Konsep PAIKEM dalam Pemebelajaran - Apa itu PAIKEM? PAIKEM adalah singkatan dariPembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jadi kelima konsep ini yang harus ada dalam sebuah metode pembelajaran, agar pembelajaran yang dihasilkan oleh guru memiliki kualitas dan kuantitas yang sangat kompeten, jika seorang guru mampu menerapkan kelima konsep ini kedalam sebuah metode pembelajaran maka dapat dipastikan hasil yang akan didapatkan dari proses pembelajaran akan maksimal dan sesuai dengan yang sudah direncanakan, kelima konsep ini bersinergi menjadi satu kesatuan yang utuh yang saling membutuhkan sehingga menghasilkan sebuah metode pembelajaran yang sangat komplit dan tentunya menghasilkan pembelajaran yang maksimal dan optimal dari segi target dan waktu.


Berikut penjelasan tentang kelima konsep tersebut :

1. Pembelajaran Aktif

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting, kegiatan aktif ini seharusnya tidaklah hanya berupa keterlibatan secara fisik belaka, tetapi hal yang lebih utama adalah keterlibatan mental/intelektual, khususnya keterlibatan intelektual-emosional.

Contoh dari keterlibatan mental adalah mendengarkan ceramah, berdiskusi, melakukan pengamatan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keterlibatan emosional dapat beebentuk penghayatan terhadap perasaan, nilai, sikap, menguatnya motivasi, dan sebagainya dalam pembangunan ranah afektif. Demikian pula halnya keterlibatan fisik dalam berbagai perbuatan langsung dengan balikannya yang spesifik dan segera dalam upaya pembentukkan/pengembangan ranah psikomotorik.

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan keaktifan murid dalam belajar, baik dipandang dari pihak pembelajar, maupun dari pihak pengelola proses pembelajaran. Prinsip-prinsip itulah yang harus diperhatikan dalam menerapkan CBSA, yaitu: (Sulo Lipu La Sulo, 1990: 9-10):
  1. Penumbuhan motivasi, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik;
  2. Pemantapan latar dari materi yang akan dipelajari, khususnya pemberian apersepsi/kaitan;
  3. Megupayakan keterarahan kepada suatu fokus;
  4. Belajar sambil bekerja, sambil bermain, ataupun kegiatan lainnya;
  5. Penyesuaian dengan perbedaan individual;
  6. Peluang untuk bekerjasama dengan berbagai pola interaksi;
  7. Peluang untuk menemukan sendiri informasi/konsep;
  8. Penumbuhan kepekaan mencari masalah dan memcahkannya;
  9. Mengupayakan keterpaduan, baik asimilasi maupun akomodasi kognitif.
Unutk mewujudkan prinsip-prinsip belajar diatas, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, antara lain (Sulo Lipu La Sulo, 1990: 10):
  • Mengupayakan variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi pembelajaran;
  • Menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalm kegiatan pembelajaran;
  • Mengembangkan berbagai pola interaksi dalam pembelajaran, baik antara guru dan siswa maupun antar siswa;
  • Menggunakan berbagai sumber belajar, baik yang dirancang/by design (buku pelajaran, media pembelajaran, model kerangka manusia, dll) maupun yang dimanfaatkan/by utilization (tumbuhan, hewan. Lingkungan, pasar, dll);
Pemantauan yang intensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik juga segera.

2. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan cara mengadaptasi model-model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pemnbelajaran. Guru mencoba untuk menanamkan pemikiran “Learning is fun” kepada para peserta didiknya.

3. Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat keerajinan tangan, mempraktekkan kesenian, dll) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif.

Kreativitas merupakan tahap paling tinggi dalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif pada diri siswa. Guru sebagai fasilitator pun,

4. Pembelajaran Efektif

Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran yang efktif adalah pembelajaran yang mendidik, yang secara serentak dapat memenuhi dua sisi penting dari tujuan pendidikan di sekolah, yakni:
  • Memiliki/menguasai ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni (IPTEKS), dan
  • Membangun diri pribadi sebagai pemanggung eksistensi manusia.
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagsa, betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi menusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif mensiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

5. Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenagkan merupakan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa sehingga memberikan suasana penuh keceriaan, menyenagkan, san yang paling utama, tidak membosankan, kepada peserta didik.

Pembelajaran yang menyenangkan, harus didukung oleh keamanan lingkungan, relevansi bahan ajar, serta jaminan bahwa secara emosional akan memberikan dampak positif.

Salah satu upaya untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menggunakan per n selingan yang menyenangkan bagi murid, yang dapat disertai dengan pemberian hadiah bagi murid yang tidak pernah membuat kesalahan.

Berikut adalah beberapa cotoh pembelajaran menyenangkan (Dadan Djuanda, 2006, dalam Konsorsium……., 2006: 161-171):
  • Bisik Berantai,
  • Lihat dan Katakan,
  • Operasi Hitungan dengan Kartu,
  • Permainan Monopoli Pembelajaran.
Menerapkan kelima konsep ini kedalam sebuah metode pembelajaran tidak semudah menjelaskan sebuah teori, butuh usaha dan kerja keras jika kita ingin menerapkan konsep ini kedalam sebuah metode pembelajaran. Semoga artikel ini bisa memberikan kita pandangan tentang konsep PAIKEM dan mampu menyuguhkan pembelajaran yang berkualitas dan kompeten kepada peserta didik kita dan tentunya dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa-siswi di sekolah dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia pada umumnya.



Continue Reading...

Bagaimana Membuat Siswa Tertarik untuk Belajar?

Tidak ada komentar:
Beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk membuat anak didik tertarik di antaranya : 
1. Memberikan pengertian tentang tujuan pentingnya mempelajari suatu topik .
Menjelaskan kepada sisiwa tentang manfaat-manfaat jangka pendek dan jangka panjang tentang materi atau topik yang sedang dipelajari. Dengan mengetahui berbagai manfaat apalagi yang konkret akan membuat anak tertarik untuk belajar. 

2. Tidak monoton dalam metode mengajarnya.
Gunakan metode belajar banyak bertanya, bercerita, mengajak siswa aktif untuk berpendapat atau memberi penjelasan atau menjawab pertanyaan. 

3. Memahami kemampuan anak didik dalam menyerap ilmu yang di ajarkan.
Jangan paksa mereka “menelan” semuanya sementara mereka tidak bisa memahami satu per satu sub topik. 

4. Jangan pasang tampang angker dan galak.
Ciptakan suasana belajar yang nyaman namun serius. Siapapun tidak akan mampu belajar dan memahami pelajaran dengan baik dalam keadaan takut atau tertekan. Ini yang sering tak di sadari oleh beberapa guru. 

5. Sesekali pedulikan dan cek daya serap anak dengan bertanya kepada mereka.
Seringkali terkadang guru mengabaikan hal ini ketika anda sudah selesai menjelaskan materi kepada siswa silahkan anda tanyakan dan mengetes kemampuan mereka apakah mereka sudah memahami sepenuhnya tentang materi yang sudah anda sampaikan. Harus di ingat anda jangan hanya melihat siswa yang mempunyai kemampuan yang diatas rata-rata sering kali kita mengabaikan siswa yang mempunyai kemampuan daya serap yang lambat, siswa yang seperti ini juga harus mendapatkan perhatian yang lebih dari seorang guru.
Mungkin itu saja ulasan saya tentang bagaimana membuat anak didik tertarik untuk belajar. 


Continue Reading...

CARA MEMBUAT KELAS YANG MENYENANGKAN

Tidak ada komentar:
Sebuah kelas yang hidup menjadi tujuan semua guru yang mengajar dengan hati. Mengajar dengan hati berarti mendahulukan kepentingan siswa. Guru lakukan segala cara agar siswa bisa paham dan mengerti saat ia mengajar. Jaman kita dahulu bersekolah, paham yang guru ajarkan berarti mampu menghafal dan bisa mengerjakan soal. Jaman sekarang kedua hal tersebut bukan lagi menjadi ukuran. 
Ukuran yang dipakai sekarang apakah siswa melaksanakan prosesnya dengan baik dan bukan sekedar mendapatkan jawaban yang betul. Guru juga diminta untuk membuat siswa bisa menunjukkan cara berpikirnya hingga bisa mendapatkan jawaban yang betul. Artinya proses dan hasil sama-sama pentingnya. Bukan jamannya lagi memaksa siswa untuk bisa mengerti dan belajar sesuai yang guru inginkan. Malah guru yang mesti menyesuaikan diri pada gaya belajar siswa.


Beberapa strategi dibawah ini akan menolong dan membantu anda dalam membuat kelas yang hidup dan membuat siswa secara sukarela terlibat dalam pembelajaran yang anda lakukan di kelas.
Bekerja secara berpasangan atau dalam kelompok.
Cara ini sangat dianjurkan dalam membuat siswa mau berbagi dan saat yang sama mendapatkan ide dari rekan sebayanya. Dengan bekerja dalam kelompok siswa diharapkan untuk aktif dan punya kemampuan bekerja sama dalam tim. Sebuah keahlian yang dibutuhkan di masa depan. Beberapa strategi dalam pembelajaran jenis ini adalah
Think pair share, bekerja dengan siswa yang lebih senior, siswa memeriksa hasil pekerjaan dan mengajari temannya (peer teaching) tentunya dengan pengawasan guru. 
Bekerja dalam kelompok juga akan menjadi alternatif dari pemberian tugas pada siswa yang biasanya dikerjakan secara individu menjadi tugas yang membuat siswa berinteraksi satu sama lain. Guru juga bisa mengundang kelas yang lebih besar atau kelas yang lebih kecil untuk bekerja sama dan melakukan kegiatan bersama. Tentu saja ini membutuhkan perencanaan yang matang karena melibatkan kelas dan guru lain untuk terlibat. Dengan belajar bersama kelompok umur yang berbeda siswa menjadi belajar mengerti dan menghormati teman yang berbeda umur.

Mengatur pola komunikasi di kelas.
Seorang guru yang berada di kelas adalah seorang dewasa yang tingkah laku dan tutur katanya akan menjadi rujukan bagi siswanya. Saat guru mengajar di kelas ia sebenarnya sedang melakukan proses komunikasi. Sebaik-baiknya proses komunikasi adalah bersifat dua arah dan saling menghormati, karena hal itu juga yang terjadi di dunia nyata. Guru yang baik memberikan pengalaman yang nyata bagi siswanya, agar saat di luar kelas siswanya menjadi seorang pribadi yang siap berkomunikasi dan bergaul dengan siapa saja. 

Kelas yang hidup di dalamnya terdapat pola komunikasi yang mendalam, sehat dan bermakna, caranya antara lain;
  • Membiasakan bersikap positif pada semua pendapat yang ada di kelas. Tidak ada pertanyaan atau pendapat yang ‘bodoh’ yang ada guru mesti tanamkan ‘berpikir dahulu sebelum berbicara’. Jika siswa terbiasa berbicara dan mendengarkan orang lain, akan tumbuh rasa percaya diri dan kesenangan untuk berkomunikasi dan berbagi ilmu dengan siapa saja.
  • Guru membiasakan diri untuk diam sejenak setelah bertanya di depan kelas pada semua siswanya. Ia memberikan waktu pada siswanya untuk berpikir dan mencerna pertanyaannya. Memang tidak mudah bagi guru lakukan ini karena biasanya ia ingin jawaban yang cepat dan benar. Guru juga bisa meminta siswa untuk berdiskusi dengan rekan sebangkunya sebelum menjawab pertanyaan. Kelas yang berhasil adalah kelas yang hampir semua siswanya pernah bertanya dan menjawab sekali dalam sehari. Banyak siswa yang memilih diam bukan karena ia tidak tahu tapi karena kurang keberanian dalam berbagi ide.
  • Usahakan terus agar siswa mau menjelaskan cara berpikirnya serta alasan-alasan yang dimilikinya saat menjawab pertanyaan atau soal. Mulai sekarang jangan sekedar harapkan siswa untuk sekedar menjawab, tetapi juga harapkan siswa untuk lancar dan runut menjelaskan cara ia berpikir dan menemukan jawaban. Hal ini berguna saat siswa dewasa ia akan menjadi seorang pribadi yang berpikir runut dan bisa ditangkap dengan baik oleh lawan bicara. Jika di kelas anda ada papan tulis kecil akan lebih baik, benda tersebut akan membantu siswa untuk menjelaskan pikirannya.

Semua hal diatas hanya akan bisa berhasil jika guru berkenan dan mau menjadikan kelasnya sebagai kelas yang menyenangkan untuk siswa dalam menyerap dan berekspresi dalam belajar. Jadi selamat mengajar kelas yang hidup dan menjadi guru yang terinspirasi dan menginspirasi siswa saat bersamaan.
Sumber : Agus Sampurno (http://www.maribelajarbk.web.id/2014/12/cara-membuat-kelas-yang-menyenangkan.html)



Continue Reading...

FOTO KEGIATANKU 1 PADA KBM

Tidak ada komentar:
Anak-anak Siap Menjadi Pemimpin Bangsa







































Continue Reading...