Latest Posts

Selasa, 08 Maret 2016

Pentingnya Pemeriksaan Mata Anak

Tidak ada komentar:
Pentingnya Pemeriksaan Mata Anak
Mendeteksi masalah penglihatan baik ringan atau berat sangat penting untuk memastikan anak-anak bisa menerima pelajaran dengan baik. Jangan sampai nilai si kecil di sekolah jeblok hanya gara-gara tidak bisa melihat materi pelajaran di buku atau di papan tulis. Di negara maju seperti Amerika Serikat, atas rekomendasi American Optometric Association setiap anak yang ingin bersekolah wajib melakukan pemeriksaan mata. Berikut penjelasan mengapa masalah kesehatan mata penting bagi anak.



Kenapa pemeriksaan mata sangat penting?
Saat masuk sekolah anak-anak harus siap segalanya termasuk kesehatan mata. Bisa jadi penglihatan anak Anda dirasa baik-baik saja. Tapi perlu diingat anak-anak mengalami pertumbuhan. Apakah penglihatannya tetap? Belum tentu. Penglihatan anak terus berkembang sejak si anak lahir. Fokus dan gerakan mata anak terus tumbuh selama 6 bulan pertama. Pemeriksan mata wajib dilakukan pada usia 3 tahun. Nah, saat anak mulai masuk usia sekolah pemeriksaan mata sangat vital untuk mengetahui apakah mereka bisa melihat dengan jelas atau tidak. Ingat, gejala penglihatan pada anak sangat halus bahkan hampir tidak terdeteksi. Biasanya tidak sampai usia sekolah gejala penglihatan sudah bisa terlihat.

Kemana harus memeriksakan mata?
Pemeriksaan mata bisa dilakukan di dokter anak, puskesmas, atau di sekolah tempat si anak belajar. Fakta menunjukkan, anak yang rutin memeriksa mata biasanya tidak punya masalah serius pada penglihatan. Jika ada masalah penglihatan pada anak di bawah usia 5 tahun segera bawa ke dokter spesialis mata. Orang tua perlu selalu diingatkan untuk melakukan pemeriksaan rutin mata sebelum si anak masuk sekolah.

Anak saya belum bisa melihat objek berjarak 6 meter
Penglihatan berubah secara berkala karena tubuh anak-anak beradaptasi. Anak mungkin punya penglihatan yang normal tapi jarak pandangnya belum sampai 6 meter saat masuk taman kanak-kanak (TK). Penglihatan si buah hati baru akurat saat usianya 5 tahun. Jarak pandang anak TK baru sekitar 3 sampai 4 meter. setelah ia kelas 1 SD penglihatannya baru akan sekitar 6 meter. Yang terpenting buat anak TK, ia bisa bergaul dan menerima pelajaran dengan baik sesuai dengan usianya.

Apa itu pemeriksaan mata menggunakan tumbling E?
Orang dewasa menggunakan tes mata bervariasi, Sementera anak-anak biasanya menggunakan tes mata yang disebut tumbling E, dimana huruf E berada paling atas dan dicetak besar. Tes mata ini digunakan karena anak-anak biasanya belum bisa membaca. Tes ini tidak membuat si anak bingung dan huruf-huruf yang digunakan disusun teratur. Tes kesehatan anak yang lengkap mencakup tes kesehatan mata, dimana tes mata menggunakan tes tubling E. Hasil tes akan menilai apakah mata si anak bekerja dengan baik dan bisa melihat dengan jelas.

Apa itu Amblyopia?
Amblyopia (penyebab kehilangan penglihatan pada anak) atau lebih dikenal dengan dengan lazy eye terjadi karena saat satu mata tidak berkembang dengan baik. Karena sebelah matanya berkembang terlalu pesat, mata yang satunya mungkin tidak berkembang hingga terjadi Amblyopia. Kehilangan penglihatan secara permanen mungkin terjadi karena otak si anak beradaptasi dengan mata yang tidak berkembang. Kondisi ini biasa terjadi pada anak usia 3 sampai 6 tahun. Jika ada masalah penglihatan pada anak segera pakaikan kacamata. Menurut Dr. Hsueh, jika Amblyopia ditangani pada usia 5 -6 tahun maka kebutaan tidak akan terjadi.

Bagaimana memastikan penglihatan anak saya sehat?
Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga perlu penglihatan yang sempurna. Buat anak cukup jaga makanannya dan pastikan waktu tidurnya tercukupi. Dengan kesehatan yang sempurna anak-anak tidak akan terganggu penglihatannya. “Jika anak kurang sehat mereka akan susah untuk konsentrasi, sering merasa pusing dan mungkin penglihatannya akan terganggu. Mata dikendalikan oleh otot yang membutuhkan istirahat dan nutrisi yang cukup,” kata Dr. Gable.
Sumber : http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=kids&id=540

Perhatikan Kesehatan Mata Anak Sekolah
 “Bunda, kalau di sekolah, sekarang aku lebih suka duduk di depan.”
Mendengar perkataan ini boleh jadi orangtua akan merasa bangga dengan kebiasaan baru anaknya. Duduk di barisan bangku terdepan identik dengan anak yang rajin dan antusiasme belajar tinggi, tentunya ini kabar baik bagi orangtua. Akan tetapi, bisa saja kebiasaan baik itu terjadi karena penglihatan si anak mulai terganggu.
Gangguan fungsi penglihatan merupakan masalah kesehatan yang serius. Mengapa? Karena terganggunya proses melihat dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Bahkan, setiap tahunnya badan kesehatan dunia (WHO) memperingati hari penglihatan sedunia yang jatuh pada hari kamis minggu kedua bulan Oktober.
Tidak hanya pada orang dewasa, gangguan melihat juga dapat terjadi pada anak-anak, khususnya anak usia sekolah dasar. Mereka seringkali tidak menyadari bahkan mengabaikannya. Oleh karena itu, diperlukan peranan aktif dari petugas kesehatan, orangtua, guru, dan teman sebaya untuk screening awal terhadap kemampuan penglihatan.
Kebutaan Indonesia Tinggi
Sejak tahun 1996, persentase penderita kebutaan di Indonesia masih berada pada angka 1,5%. Ini merupakan angka kebutaan terbesar di wilayah Asia Tenggara, sebanding dengan negara di sub-sahara Afrika. Kebutaan disebabkan oleh berbagai kelainan/penyakit pada mata, antara lain katarak (baik sejak lahir, proses penyakit, atau penuaan), glaukoma, kelainan refraksi, dan gangguan metabolik seperti kencing manis dan tekanan darah tinggi. Padahal, 80% kasus kebutaan bisa dicegah.
Penyebab tersering kebutaan adalah katarak, kebutaan pada anak, dan gangguan refraksi (WHO, 2011). Di Indonesia, dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun), 10% mengalami gangguan akibat kelainan refraksi. Angka pemakaian kacamata koreksi pun masih rendah, yaitu 12,5%.
Tentu ini menarik untuk diperhatikan. Apabila tidak ditangani secara sungguh-sungguh, hal tersebut bisa berpengaruh pada perkembangan kecerdasan anak. Proses belajar anak yang terhambat dapat mempengaruhi mutu/kualitas, kreativitas, dan produktivitas pada usia produktif kelak (15-64 tahun).
Oleh karena itu, masalah penglihatan tak semata menjadi tanggung jawab pelayanan kesehatan, tetapi juga pemerintah dan masyarakat secara umum. Orangtua misalnya, perlu memperhatikan apakah anaknya menunjukkan gejala penurunan tajam penglihatan. Contohnya gejala tersebut di antaranya menonton televisi dengan jarak dekat, anak kesulitan membedakan warna, memicingkan mata bila melihat sesuatu, atau pandangan mata tidak lurus kedepan.
Libatkan Dokter Kecil
Setiap tahun, terutama setelah masa penerimaan siswa baru, petugas dari Pusat Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) biasanya mengadakan program kesehatan anak sekolah bagi siswa baru, baik untuk tingkat SD, SMP, maupun SMA. Tujuannya untuk menemukan anak yang gizinya kurang baik, anemia, atau dengan gangguan penglihatan. Namun karena bukan termasuk dalam program wajib, tidak semua Puskesmas memiliki program tersebut.
Screening (pemeriksaaan) awal terhadap kemampuan penglihatan dapat dilakukan dengan sederhana. Cukup dengan membaca kartu Snellen yang berjarak 6 meter, seseorang dapat diketahui ada tidaknya gangguan penglihatan. Tajam penglihatan optimal (6/6) menunjukkan bahwa anak dapat melihat huruf pada kartu Snellen yang berjarak 6 meter, yang juga dapat dibaca oleh anak dengan penglihatan normal. Jika ada murid dengan tajam penglihatan tidak 6/6, ia harus segera dilaporkan serta dirujuk ke Puskesmas atau dokter ahli mata.
[Snellen Charthttp://en.wikipedia.org/wiki/Snellen_chart]
Penyebab paling umum gangguan mata pada anak usia sekolah di antaranya mata silindris (astigmatisme), miopi, dan mata malas (ambliopi). Masyarakat Indonesia cenderung memiliki kelainan refraksi karena adanya faktor genetis. Idealnya, pemeriksaan penglihatan dilakukan setiap 6 bulan.
Karena prosesnya sederhana, dokter kecil dapat dilibatkan dalam proses penjaringan kasus. Siswa yang menjadi dokter kecil dituntut untuk lebih peduli terhadap teman sebayanya. Misalnya dengan memperhatikan adakah temannya yang memiliki kebiasaan-kebiasaan orang dengan penurunan fungsi penglihatan. Selain itu, mereka pun dapat dilibatkan dalam pemeriksaan dengan kartu snellen. Harapannya, deteksi anak dengan gangguan penglihatan dapat lebih cepat dan ditangani dengan baik.
Penulis:
Almahira Az-Zahra, Dokter, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.
Kontak:
 http://mylearningissue.wordpress.com
Catatan:
Tulisan ini pernah dimuat di Rubrik Kampus, Harian Pikiran Rakyat, Oktober 2012. Dituliskan ulang di majalah 1000guru dengan izin penulis disertai beberapa perubahan kalimat dan penambahan gambar.


Continue Reading...

Minggu, 06 Maret 2016

Permendikbud no 53 tahun 2015

Tidak ada komentar:
Permendikbud no 53 tahun 2015 adalah panduan penilaian terbaru yang di syahkan Kemdikbud untuk revisi terhadap Permendikbud No 104 Tahun 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 53 Tahun 2015 yang terbit pada tanggal 11 Desember 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai acuan dalam pengisian buku raport.

Dengan Surat yang bernomor 2260/D2/TU/2015 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud yang ditujukan kepada Kepala SD Pelaksana Kurikulum 2013

Atas dasar hal tersebut untuk memenuhi keperluan sekolah dalam hal penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik maka dibuatkan buku petunjuk ini atau Juknis Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru Berdasarkan Permendikbud No 53 Tahun 2015 yang secara lengkap Bapak Ibu Bisa Unduh Pada link dibawah ini.

1. Panduan Penilaian untuk SD/MI   Klikdisini
2. Panduan Penilaian untuk SMP/MTs   Klikdisini
3. Panduan Penilaian untuk SMA/MA   Klikdisini
4. Panduan Penilaian untuk SMK/MAK  Klikdisini 


Continue Reading...

Selasa, 23 Februari 2016

UPACARA SD ISLAM SABILAL MUHTADIN BERSAMA DAN RAMIL

2 komentar:


Berikut ini manfaat upacara
1. Membiasakan disiplin
Dengan mengikuti upacara bendera, kita akan dilatih untuk tertib dan disiplin. Karena dalam upacara bendera, setiap peserta upacara wajib mengikuti susunan upacara dengan tertib. 
Bahkan ada sekolah yang menempatkan siswa-siswinya di posisi yang khusus jika terlambat mengikuti upacara. Jadi sebisa mungkin jangan sampai terlambat ikut upacara ya.
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan
Pada upacara bendera, biasanya ada jadwal bergantian siswa-siswi yang menjadi petugas upacara. Salah satunya adalah menjadi pemimpin upacara. Saat menjadi pemimpin upacara, siswa tersebut dituntut bisa memimpin jalannya upacara dengan baik. Dengan inilah, para siswa dapat merasakan dan berlatih untuk menjadi seorang pemimpin.
3. Membiasakan berpenampilan rapi
Ketika upacara bendera hari Senin atau hari besar yang lain, seperti hari pahlawan dan sebagainya, atribut yang khas dan wajib dipakai adalah topi.
Selain itu atribut lain seperti dasi atau sepatu harus hitam juga lebih diperhatikan di hari tersebut. Oleh sebab itu, melalui upacara bendera pula para pelajar berlatih bagaimana untuk selalu berpenampilan rapi. Layaknya penampilan,pelajar yang seharusnya.
4. Meningkatkan kekompakan dan kebersamaan
Dalam mengikuti kegiatan upacara bendera, peserta upacara harus kompak dalam mengikuti aturan dan aba-aba dari petugas upacara. Menunjukkan kebersamaan selama mengikuti upacara, seluruh peserta upacara merasakan hal yang sama, wajib mengikuti susunan upacara dari awal sampai akhir.
Maka dari itu, dengan mengikuti upacara bendera sikap kompak dan kebersamaan ini benar-benar bisa dirasakan.
5. Menumbuhkan jiwa nasionalisme
Upacara bendera diharapkan bukan hanya menjadi ritual semata. Namun dengan kegiatan upacara bendera, semoga bisa menumbuhkan sikap nasionalisme dalam benak para pelajar. Upacara bendera ini, juga dilaksanakan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi merebut kemerdekaan.

Untuk itu, para pelajar diharap bisa mengambil nilai-nilai nasionalisme dalam kegiatan upacara bendera ini.
Continue Reading...

Kamis, 11 Februari 2016

KOLEKSI VIDEO KEGIATAN SD ISLAM SABILAL MUHTADIN

Tidak ada komentar:
CARA PENILAIAN KURIKULUM 2013 PERMENDIKBUD NO 53 TAHUN 2015 

VIDEO PERIKASA MATA KELAS IV SD ISLAM SABILAL MUHTADIN 


Moment KBM Menyenangkan Membuat Poding 


FIELD TRIP KE PANATI TAKISUNG


APLIKASI KURIKULUM 2013 LPI SABILAL MUHTADIN 


ULANG TAHUN MASJID SABILAL MUHTADIN KE-35


Umroh 2007 


WISATA SDI SM BANJARMASIN APRIL 2016 



FIELD TRIP KELAS 3 PEMNAFAATAN SUMBER DAYA ALAM 


UPACARA SD ISLAM SABILAL MUHTADIN BERSAMA DAN RAMIL 


BELAJAR DAN WORK SHOP

PERINGTAN HARI KARTINI

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW


 FIELD TRIP KELAS 4 FEBRUARI 2016

KOLEKSI KEGIATAN SD ISLAM SABILAL MUHTADIN


KERJA KERAS
Continue Reading...

KBM OUT DOOR

Tidak ada komentar:
Mengajak Siswa Belajar Diluar kelas

Untuk menyegarkan (refreshing), siswa diajak jalan-jalan keluar kelas, misalkan ke halaman dengan mengamati fenomena sosial dan mendiskusikannya bersama. Lebih efektif lagi, siswa diajak ke perpustakaan yang lebih lengkap koleksi bukunya, korannya, dan majalahnya. Misalnya, perpustakaan pemerintah daerah, perpustakaan kampus, dan perpustakaan nasional dan lain sebagainya.

Dengan pembelajaran seperti ini, siswa menjadi sadar bahwa ilmu yang selama ini mereka masih memiliki masih sangat sedikit. Diluar sana ada jutaan pengetahuan yang belum dipelajari. Hal ini semakin menantang mereka untuk belajar lebih serius, semangat, dan menantang.

Mereka akan memasuki lorong-lorong ilmu pengetahuan baru yang belum pernah dijamahnya sama sekali. Mereka akan menemukan mutiara pengetahuan yang dahsyat, yang tidak terbayangkan sebelumnya. Mereka semakin ketagihan terhadap emas dan intan pengetahuan tersebut. Nafsu untuk mencapai pengetahuan pun semakin menggebu-gebu. Di sinilah mereka akan menentukan dan merasakan kenikmatan pengetahuan melebihi segala sesuatu yang ada.

Dengan belajar di luar kelas ini, siswa bisa menyatu dengan lingkungan dan budaya yang berkembang, tidak teralinasi, sehingga mereka mudah beradaptasi dan melakukan transformasi kultural secara terhadap dan fungsional dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari.

Belajar-mengajar di luar kelas memiliki beberapa arti penting, diantaranya :
  1. Anak didik akan dapat beradaptasi dengan lingkungan, alam sekitar, serta dengan kehidupan masyarakat.
  2. Anak didik dapat mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman hidup di lingkungan dan alam sekitar.
  3. Anak didik dapat memiliki apresiasi terhadap lingkungan sekitar.
Secara umum, tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui aktivitas belajar kelas atau di luar lingkungan sekolah ialah sebagai berikut :
  1. Mmengembangkan bakat dan kreativitas mereka seluas-luasnya di alam terbuka.
  2. Memberikan konteks dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dalam kenyataan di lapangan
  3. Menunjang keterampilan dan keterkaitan anak didik
  4. Menciptakan kesadaran dan pemahaman anak didik cara menghargai alam dan lingkungan
  5. Mengenalkan berbagai kegiatan diluar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif
  6. Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan.
Konsep kegitan belajar- mengajar di luar kelas

Kegiatan belajar-mengajar diluar kelas tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pengajaran harus tetap memiliki konsep kegiatan yang jelas, sehingga dapat menjadi acuan utama bagi seorang guru yang mengajar anak diluar kelass. Setidaknya perlu memuat enam konsep utama yaitu :

1) Konsep proses belajar
Makna dari konssep proses belajar adalah bahwa kegiata belajar-mengajar diluar kelas didasarkan pada proses belajar interdisiliner melalui satu seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan diluar kelas.

2) Konsep aktivitas luar kelas
Konsep ini memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk memperoleh dan menguasai beragam bentuk keterampilan dasar, sikap, serta apresiasi terhadap berbagai hal yang ada di alam dan kehidupan sosial, seperti berkemah dan outbond.

3) Konsep lingkungan
Konsep lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan makhluk hidup yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Dari konsep inilah, anak dapat memahami arti penting lingkungan hidup.

4) Konsep penelitian
Konsep inilah yang sangat membedakan antara belajar didalam kelas dan belajar diluar kelas. Penekanan dalam konsep ini adalah agar seorang guru dapat memunculkan nalar penelitian (reseach) dalam kegiatan belajarnya diluar kelas.

5) Konsep eksperimentasi
Melalui eksperimen, anak dapat menemukan indikasi konkrit bahwa segala yang mereka dapat diluar sekolah sesuai dengan yang mereka pahami di dalam buku.

6) Konsep kekeluargaan
Kegiatan belajar-mengajar diluar kelas harus dilaksanakan secara kekeluargaan. Hubungan anak dan guru mesti berjalan secara kekeluargaan, tidak seperti waktu di dalam kelas yang cenderung lebih baku.

Perbandingan antara kegiatan belajar-mengajar diluar kelas dan di dalam kelas

1. Mendorong motivasi belajar
  • Belajar-mengajar di luar kelas dapat mendorong motivasi belajar kepada anak didik
  • Belaja-mengajar di dalam kelas lebih kaku sehingga motivasi anak didik dalam belajar kurang
2. Susana belajar yang menyenangkan
  • Belajar-mengajar di luar kelas memudahkan guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak didik
  • Belajar-mengajar di dalam kelass lebih sulit bagi guru untuk menciptakan suasana yang menyenangkan karena terbatasnya prasarana di dalam kelas.
3. Mengasah aktifitas fisik dan kreatif
  • Belajar-mengajar di luar kelas dapat melibatkan semua pancaindera dalam pembelajaran.
  • Belajar-mengajar di dalam kelas terbatas hanya pada menerima secara kognitif saja.
4. Penggunaan Media Pembelajaran yang Konkret
  • Belajar-mengajar di luar kelas banyak media yang dapat digunakan, misalnya: binatang, tumbuhan, tempat ibadah, halaman sekolah, toko, mainan di luar.
  • Belajar-mengajar di dalam kelas sedikit media yang dapat memberikan pengaruh terhadap pengembangan kecerdasan anak didik.
5. Mendekatkan Hubungan Emosional antara Guru dan Siswa
  • Belajar-mengajar di luar kelas dilakukan secara kultural, meskipun tetap formal, menghilangkan egoisme guru terhadap anak didik.
  • Belajar-mengajar di dalam kelas lebih menonjolkan perbadaan antara guru dan anak didik, guru lebih aktif sedangkan anak didik cenderung lebih pasif.
6. Mengarahkan sikap kea rah lingkungan yang lebih baik
  • Belajar-mengajar di luar kelas memberikan peluang kepada anak didik untuk mengembangkan pengetahuan cinta lingkungan dan mengarahkan sikap kearah lingkungan yang lebih baik.
  • Belajar-mengajar di dalam kelas sedikit peluang untuk langsung mengarahkan siswa mencintai lingkungan, kecuali sekedar penjelasan teoritis.
7. Meaningful Learning
  • Belajar-mengajar di luar kelas lebih meningkatkan aktivitas anak dengan memungkinkannya menggunakan beragam cara, seperti mengamati, bereksperimen.
  • Belajar-mengajar di dalam kelas interaksi keduanya berjalan lebih kaku, tidak berjalan secara kultural sebagaimana di luar kelas
Langkah, kelebihan dan kekurangan pembelajaran diluar kelas.
Dalam Abdurrahman (1995:11-18), langkah-langkah dan peranan yang perlu dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

Tahap Persiapan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Merumuskan tujuan pembelajaran
  2. Guru menyiapkan tempat dan media yang ada di luar lingkungan
  3. Guru mengajak siswa ke luar kelas
  4. Baik guru maupun siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks dan tidak merasa terpaksa.
  5. Tahap Pelaksanaan, meliputi langkah sebagai berikut:
  6. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk berjalan dengan rapi dan tertib untuk belajar di luar kelas
  7. Guru berdiri berhadapan dengan siswa berjarak kira-kira 1 meter Melaksanakan percakapan antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa
  8. Guru menjelaskan materi
  9. Siswa memperhatikan penjelasan guru di luar kelas
  10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Tahap Evaluasi, meliputi langkah sebagai berikut:
  • Tahap evaluasi merupakan kesempatan yang diberikan guru kepada siswa untuk memperlihatkan kemajuannya.
  • Jika siswa tidak memberikan jawaban maka guru tidak mengatakan salah tetapi menyebutkan kata yang benar dan mengajak siswa untuk mengulangi kembali
Pembelajaran di luar kelas (Outdoor study)
Kelemahan Pembelajaran di Luar Kelas. Dalam proses PBM di perlukan suasana yang menyenangkan sehingga aspirasi anak terbangun. Pemanfaatan ruangan kelas dan pemberdayaan lingkungan sekitar merupakan rumah kedua, oleh karena itu sangat perlu dikelola dengan baik (Irawan, A. Dalam Ginting; 2005).

Adapun kelemahan pembelajaran di luar kelas antara lain:
  1. Siswa akan kurang konsentrasi.
  2. Pengelolaan siswa akan lebih sulit terkondisi.
  3. Waktu akan tersita (kurang tepat waktu).
  4. Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh siswa lain atau kelompok lain.
  5. Guru lebih intensif dalam membimbing
  6. Akan muncul minat yang semu.
  7. Dan adapun Manfaatnya pembelajaran di luar kelas antara lain:
  8. Pikiran lebih jernih
  9. Pembelajaran akan terasa menyenangkan
  10. Pembelajaran lebih variatif
  11. Belajar lebih rekreatif
  12. Belajar lebih riil
  13. Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas
  14. Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas
  15. Wahana belajar akan lebih luas
  16. Kerja otak lebih rilexs
Continue Reading...

Rabu, 20 Januari 2016

LATIHAN SOAL ON LINE

Tidak ada komentar:
  1. LATIHAN SOAL ON LINE IPA SD PAKET 1 >>> DISINI
  2. LATIHAN SOAL ON LINE IPA SD PAKET 2 >>> DISINI
  3. QUIZ ON LINE >>> DISINI
Continue Reading...

LATIHAN SOAL ON LINE IPA SD PEKET 2

Tidak ada komentar:
Continue Reading...

Minggu, 17 Januari 2016

LATIHAN SOAL ON LINE IPA SD PAKET 1

Tidak ada komentar:
Continue Reading...

Minggu, 10 Januari 2016

Hari Katini

Tidak ada komentar:

Continue Reading...

7 Fakta Salah Tentang Teori Evolusi ini Masih Dipercaya Oleh Banyak Orang

Tidak ada komentar:


Evolusi adalah perubahan panjang yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Salah satu contoh yang kerap diberikan adalah panjangnya leher jerapah akibat nenek moyangnya bertahan hidup dengan memakan daun dengan batang pohon yang tinggi. Lambat laun mereka berevolusi dan menjadikan keturunannya hidup dengan baik.

Namun, banyak hal terkait evolusi yang masih salah kaprah. Parahnya, hal yang salah itu justru dipercaya banyak sekali orangnya. Akhirnya mana yang merupakan fakta dan mana yang rekaan susah untuk diluruskan. Namun tenang, 7 fakta salah atau rekaan itu akan anda baca di bawah ini. Dengan begitu anda tidak akan pernah salah lagi.

1. Evolusi Akan Membentuk Kebiasaan Hidup yang Abadi
Sebuah teori mengatakan jika seekor kera akan tetap berperilaku seperti kera. Lalu manusia akan berlaku seperti manusia. Hal ini terjadi karena evolusi panjang yang terjadi membuat mereka jadi individu dengan kelakuan yang tak bisa diubah.

Simpanse bisa dilatih dan bersifat seperti manusia
Namun, teori itu nyatanya salah. Seorang anak bisa diubah sifatnya dengan diberi perlakukan tertentu. Sementara itu, kebiasaan hewan juga bisa diubah dengan ditempatkan pada lingkungan yang beda dengan lingkungan aslinya. Hal ini membuktikan jika evolusi tak mengabadikan sifat atau perilaku.

2. Semua Ilmuwan Menolak Teori Darwin
Darwin adalah orang pertama yang mengemukakan teori evolusi. Namun lambat laun teorinya banyak kesalahan hingga mulai ditinggalkan. Namun dalam beberapa hal teori ini masih bisa digunakan. Jadi tak semua orang atau ilmuwan menolak mentah-mentah apa yang dikatakan olehnya.


Semua Ilmuwan Menolak Teori Darwin
Mungkin teori mengenai asal-usul manusia banyak ditolak. Namun teori lain mengenai pohon keturunan masih bisa digunakan sampai sekarang. Karena pada dasarnya ilmu pengetahuan selalu berkembang dengan cepat dan tidak stuck di satu titik saja.

3. Evolusi Bukanlah Sains Karena Tak Bisa Diamati
Banyak orang meyakini jika sesuatu yang hebat bisa diamati dengan baik dan berhubungan ilmu pengetahuan bisa dinamakan sains. Sedangkan evolusi yang berjalan hingga jutaan tahun tak bisa dianggap sebagai sains. Bagaimana mengamati kejadian yang berlangsung hingga waktu yang sangat panjang.

Evolusi Bukanlah Sains Karena Tak Bisa Diamati 
Namun evolusi bisa diamati dan juga dites. Kita tak boleh menganggap jika mengamati sesuatu yang berhubungan dengan sains harus di lab dengan baju serba putih. Pengamatan sains bisa dilakukan di mana saja, bahkan alam terbuka.

4. Teori Evolusi Cacat dan Tak Selesai
Sains adalah sebuah dunia di mana setiap hari segala hal bisa berubah dengan drastis. Semua teori yang telah diajukan bisa saja gugur atau mengalami banyak sekali modifikasi. Hal ini sangatlah wajar dan bukan merupakan kesalahan. Semua ilmuwan menemukan sesuatu selalu didasarkan pada dugaan. Lalu mereka melakukan percobaan hingga menghasilkan suatu teori yang dianggap valid.

Teori Evolusi Cacat dan Tak Selesai
Hal senada juga terjadi pada teori evolusi. Teori ini tak bisa dianggap cacat karena tak semuanya salah. Namun seiring berjalannya waktu teori ini terus diperbaiki agar menjadi semakin sempurna. Dalam sains tak ada yang namanya kesempurnaan.

5. Jarak Antara Fosil Nenek Moyang dan Keturuan Akhir Meruntuhkan Evolusi

Evolusi memang menyebabkan suatu organisme berubah drastis. Namun dalam jangka waktu yang panjang itu pasti ada organisme transisi. Misal jerapah leher pendek ke jerapah leher panjang. Pasti di tengah-tengah ada jerapah leher agak panjang yang menjadi jembatan ke organisme paling baru.


Jarak Antara Fosil Nenek Moyang dan Keturuan Akhir Meruntuhkan Evolusi
Sayangnya fosil organisme transisi ini jarang sekali ada. Akhirnya banyak orang meragukan adanya evolusi. Jika evolusi ada maka fosil organisme transisi masihlah ada. Meski demikian banyak ilmuwan meyakini jika organisme transisi ini hidup di situasi yang membuat tubuh mereka tak bisa menjadi fosil.

6. Seleksi Alam Memberikan Semua yang Organisme Butuhkan

Bukan alam yang memberikan semua hal kepada organisme saat terjadi seleksi atau evolusi. Namun organisme lah yang mampu melakukan adaptasi dengan baik secara perlahan-lahan. Alam tidak memiliki pikiran atau bahkan kecerdasan dalam memberikan semua hal yang organisme butuhkan untuk hidup.

Seleksi Alam pada nenek moyang manusia menghasilkan organisme baru

Jika alam mampu melakukannya, kita bisa meminta apa saja. Misal tak ingin ada hujan lebat atau kemarau panjang. Namun pada akhirnya manusia dan semua organisme yang ada di bumilah yang harus menyesuaikan diri dengan baik.

7. Evolusi Akan Membuat Organisme Menjadi Lebih Baik

Evolusi tak membuat semua organisme menjadi baik dari nenek moyangnya. Ada beberapa yang bahkan menjadi lebih lemah. Misal hiu, nenek moyang hiu adalah raja lautan dengan tubuh yang super besar. Saat ini mungkin hiu adalah raja lautan tapi tubuhnya menjadi kecil dan masih kalah dengan paus yang sangat besar itu.

Evolusi Akan Membuat Organisme Menjadi Lebih Baik
Lingkungan yang berubah pada organisme inilah yang menjadikan mereka akan lebih baik atau buruk. Jika mampu menyesuaikan diri dengan baik, artinya akan jadi organisme yang lebih baik. Jika tidak, keturunannya akan menjadi organisme yang lebih buruk dari pendahulunya.
Demikianlah tujuh fakta tentang teori evolusi yang masih banyak dipercaya orang. Semoga setelah membaca ini anda akan tahu jika sebuah teori akan selalu berkembang. Bahkan teori yang saat ini benar-benar hebat, di masa depan akan bisa diruntuhkan dan terus diperbaiki.

Sumber : http://boombastis.com/fakta-evolusi/54518
Continue Reading...

Jumat, 08 Januari 2016

VIDEO KBM DALAM PEMEBELAJARAN

Tidak ada komentar:
    
Continue Reading...

Senin, 16 November 2015

QUIZ ON LINE

Tidak ada komentar:

Untuk mengetahui, kira-kira bila memang kamu memiliki kesempatan untuk mempunyai waktu alternatif, apa ya yang cocok dengan prestasi dirimu? Daripada mengira-ngira sendiri, lebih baik cari tahu, cara meraih prestasi alternatif apa yang cocok untuk kamu dengan menjawab quiz. Dalam kuis berikut ini disajikan siswa didik bisa berlatih untuk membiasakan mengatasi problem solving soal Ulangan UN, UAS, atau Formatif.

Kalian bisa langsung klik dan Sistem akan jalan langsung
Quiz di Blog ini bisa di accees dengan menggunakan PC Deskto atau Note Book melalui internet berikut ini :

ON LINE SD :
Continue Reading...

Sabtu, 14 November 2015

Multiple Intelligence Menurut Prof. Howard Gardener

Tidak ada komentar:
PENDAHULUAN

Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus (Wikipedia, File///F./Theory_of_Multiple_Intelligences.htm).

Selama ini tingkat intelegensia menjadi bagian terpenting dalam perkembangan seseorang. Jika seseorang memiliki orangtua yang cerdas kelak anak mewarisinya. Sebaliknya, jika orang tua berenang di tempat dangkal kemungkinan anak tidak berkesempatan menyelam lebih dalam. Asumsi tradisional ini menganggap potensi kecerdasan intelegensia terbatas pada saat anak lahir. Kemudian lahirlah pandangan modern terhadap intelegensia berdasarkan kapasitas otas seseorang. Artinya, anak akan belajar dari pengalaman jika orangtua memfasilitasi anak yang kelak berdampak besar bagi intelegensia dan potensinya.

Dikutip dari artikel Kagan online magazine berjudul Raising Smarter Children Develop Your Child’s Many Ways of Being Smart yang ditulis oleh duo bersaudara, Dr Spencer Kagan dan Miguel Kagan, mengatakan bahwa ada transformasi pemahaman mengenai kecerdasan anak. Asumsi tradisional tentang kecerdasan adalah ketika anak lahir dianugerahi tingkat inteligensia tertentu yang kemudian dianggap sebagai harga mati. Dalam artian anak cerdas adalah pemberian Tuhan namun tidak bisa diupayakan.

URAIAN

Dr. Howard Garned, seorang psikologi dari Universitas Harvard, AS mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tigkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. ”Setiap orang mengembangkan kecerdasan dengan beragam cara yang dikenal dengan multiple intelligence”, katanya. Seperti, Mozart adalah pemusik jenius, seorang komposer sekaligus symphonies yang menjadi salah satu contoh pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan einstein adalah salah satu ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan logika dan matematika. Apakah einstein lebih cerdas dibanding mozart? Jika ditilik dari teori multiple inteligensia, Einstein dan Mozart sama-sama cerdas tapi berbeda bidang. Jadi anak Anda pun berkesempatan mengembangkan kecerdasannya di berbagai bidang.

Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa, logika/matematika, visual-spasial, musik, gerak, alam, sosial dan cerdas diri. Setiap orang berpontensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda.

Mungkin saja tidak semua anak berpotensi menjadi Einstein, tapi sudah kewajiban orangtua untuk berusaha mengembangkan pola unik tiap kecerdasan anak. Teori Howard menjadi acuan setiap sekolah dan guru. Selama bertahun-tahun, pendidik mengembangkan arahan strategi agar kegiatan belajar makin menarik. Sekolah mengadopsi multiple intelligence melalui laporan pendekatan akademik tes yang mencakup area kecerdasan seni, musik, edukasi fisik, hubungan sosial, pemahaman akan diri sendiri dan menyukai alam.

Sebagai orangtua, Anda mungkin bertanya, bagaimana cara membantu anak belajar? Jawabannya banyak! Anda bisa membantu anak tumbuh lebih cerdas dengan mengeksplorasi anak dengan berbagai aktifitas

PEMBAHASAN

Setiap orang memilki kecerdasan yang berbeda. Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari Amerika mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligence". Multiple intelligence artinya bermacam-macam kecerdasan. Ia mengatakan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan.

Pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Garnerd adalah :
  • Manusia mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya
  • Kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain
  • Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia
Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh. Artinya dalam memecahkan masalah atau tugas tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja bersama-sama, kompak dan terpadu.

Kecerdasan yang terkuat cenderung “memimpin”/”melatih” kecerdasan lainnya yang lebih lemah. Dikatak juga bahwa manusia mempunyai berbagai cara untuk mendekati suatu masalah dan hamper semuanya dipelajari secra alami.

Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan di dalam latar budaya tertentu. Rentang masalah atau sesuatu yang dihasilkan mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

Adapun Definisi Gardner tentang kecerdasan :
  • Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
  • Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan.
  • Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat didalam kehidupannya.
Menurut Howard Gardener dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
  1. Kecerdasan linguistik
  2. Kecerdasan logik matematik
  3. Kecerdasan visual dan spasial
  4. Kecerdasan musik
  5. Kecerdasan interpersonal
  6. Kecerdasan intrapersonal
  7. Kecerdasan kinestetik
  8. Kecerdasan naturalis
Sedangkan versi dari http://berita-apa-aja.blogspot.com/2010/09/9-jenis-kecerdasan-manusia.html tipe kecerdasan ada 9 macam kecerdasan yaitu:

1. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan dalam mengolah kata-kata secara efektif baik bicara ataupun menulis (jurnalis, penyair, pengacara)

Ciri-ciri : 
  • Dapat berargumentasi, meyakinkan orang lain, menghibur atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
  • Gemar membaca dan dapat mengartikan bahasa tulisan dengan jelas
2. Kecerdasan Matematis-Logis

Kecerdasan dalam hal angka dan logika (ilmuwan, akuntan, programmer) Ciri-ciri :
  • Mudah membuat klasifikasi dan kategorisas
  • Berpikir dalam pola sebab akibat, menciptakan hipotesis
  • Pandangan hidupnya bersifat rasional
3. Kecerdasan Visual-Spasial Kecerdasan yang mencakup berpikir dalam gambar, serta mampu untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai macam aspek visual (arsitek, fotografer, designer, pilot, insinyur) Ciri-ciri :
  • Kepekaan tajam untuk detail visual, keseimbangan, warna, garis, bentuk dan ruang
  • Mudah memperkirakan jarak dan ruang
  • Membuat sketsa ide dengan jelas
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani Kecerdasan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresiakan gagasan dan perasaan (atlet, pengrajin, montir, menjahit, merakit model) Ciri-ciri :
  • Menikmati kegiatan fisik (olahraga)
  • Cekatan dan tidak bias tinggal diam
  • Berminat dengan segala sesuatu
5. Kecerdasan Musikal Kecerdasan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk musik dan suara (konduktor, pencipta lagu, penyanyi dsb) Ciri-ciri :
  • Peka nada dan menyanyi lagu dengan tepat
  • Dapat mengikuti irama
  • Mendengar music dengan tingkat ketajaman lebih
6. Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak dan temperamen orang lain (networker, negotiator, guru) Ciri-ciri :
  • Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian, terbuka
  • Menjalin kontak mata dengan baik
  • Menunjukan empati pada orang lain
  • Mendorong orang lain menyampaikan kisahnya
7. Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan pengetahuan akan diri sendiri dan mampu bertidak secara adaptif berdasar pengenalan diri (konselor, teolog) Ciri-ciri :
  • Membedakan berbagai macam emosi
  • Mudah mengakses perasaan sendiri
  • Menggunakan pemahamannya untuk memperkaya dan membimbing hidupnya
  • Mawas diri dan suka meditasi
  • Lebih suka kerja sendiri
8. Kecerdasan Naturalis Kecerdasan memahami dan menikmati alam dan menggunakanya secara produktif dan mengembangkam pengetahuan akan alam (petani, nelayan, pendaki, pemburu) Ciri-ciri :
  • Mencintai lingkungan
  • Mampu mengenali sifat dan tingkah laku binatang
  • Senang kegiatan di luar (alam)
9. Kecerdasan Eksistensial Kecerdasan untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi atau keberadaan manusia (filsuf, teolog,) Ciri-ciri :
  • Mempertanyakan hakekat segala sesuatu
  • Mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/ dunia
Namun penulis hanya membahas kecerdasan majemuk berdasarkan Prof. Howard Gardener tentang perincian serta penjelasan dari tiap-tiap kecerdasn majemuk yang beliau dapatkan, yang berikut akan dibahas lebih dalam dari 8 macam kecerdasan majemuk versi Prof. Howard Gardener.

1. KECERDASAN LINGUISTIK
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.

2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.

3. KECERDASAN VISUAL DAN SPASIAL
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang.

4. KECERDASAN MUSIK 
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.

Telah di teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.

5. KECERDASAN INTERPERSONAL 
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.

6. KECERDASAN INTRAPERSONAL 
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.

7. KECERDASAN KINESTETIK 
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.

8. KECERDASAN NATURALIS 
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.

Ada baiknya kita menjajaki jenis kecerdasan kita sendiri mana yang sudah berkembang dan mana yang belum. Dari delapan kecerdasan (intelligence) tersebut, manakah yang menjadi keunggulan anda dan mana yang belum anada gunakan secara maksimal?. Dengan mengetahui bahwa anda memilki kelebihan atau kekurangan pada kecerdasan tertentu, anda akan dapat berbenah diri dan meningkatakn kemampuan anda. Untuk bisa mengetahui lebih jelas mana kecerdasan anda yang lebih dominan dan menjadi kekuatan anda, tidak ada salahnya menjawab pertanyaan berikut ini.

KRITERIA KEABSAHAN MUNCULNYA TEORI KECERDASAN

Ø Memiliki dasar biologis
Kecenderungan untuk mengetahui dan memecahkan masalah merupakan sifat dasar biologis/ fisiologis manusia. Misalnya, gerak tubuh, berkomunikasi dengan orang lain, berimajinasi sendiri, menggunakan ritme dan suara, dan lain-lain. Kecenderungan-kecenderungan ini semua berakar pada sistem biologis manusia itu sendiri.

Ø Bersifat universal bagi spesies manusia
Setiap cara untuk memahami sesuatu selalu ada pada setiap budaya, tidak peduli kondisi sosio-ekonomi dan pendidikanya. Walaupun telah berkembang jenis ketrampilan pada budaya yang berbeda, namun hadirnya kecerdasan adalah bersifat universal. Dengan kata lain, kecerdasan berakar pada keberadaan spesies manusia itu sendiri.

Ø Nilai budaya suatu ketrampilan
Cara untuk memahami sesuatu didukung oleh budaya manusia dan merupakan hal yang harus diteruskan kepada generasi penerus. Contoh, pengembangan bahasa bisa berupa tilisan pada suatu budaya,hiroglif pada budaya lain, pesan-pesan lisan, bahasa-bahasa tanda, pada budaya lain pula. Namun bahasa formal dinilai tinggi dan merupakan kriteria pendidikan dan sosial seseorang.

Ø Memiliki basis neurologi
Setiap kecerdasan memiliki bagian tertentu pada otak sebagai pusat kerjanya, dan yang dapat diaktifkan atau dipicu oleh informasi eksternal maupun internal.

Ø Dapat dinyatakan dalam bentuk simbol
Setiap kecerdasan dapat dinyatakan dalam bentuk simbol atau tanda-tanda tertentu. Misalnya simbol kata, gambar, music, angka, dan lain-lain. Adanya simbol-simbol tersebut merupakan kunci bahwa kecerdasan dapat dialihkan atau diajarkan.

Strategi Dasar Pembelajaran Kecerdasan Ganda
Ada beberapa strategi dasar dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yaitu:
  • Membangunkan /memicu kecerdasan , yaitu upaya untuk mengaktifkan indera dan menghidupkan kerja otak.
  • Memperkuat kecerdasan, yaitu dengan cara member latihan dan memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan.
  • Mengajarkan dengan /untuk kecerdasan ,yaitu upaya-upaya mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada penggunaan kecerdasan ganda.
  • Mentransfer kecerdasan, yaitu usaha memanfaatkan berbagai cara yang telah dilatihkan di kelas untuk memahami realitas di luar kelas atau pada lingkungan nyata.
Di dalam bukunya yang berjudul “Seven ways of knowing: Teaching for multiple intelligences” Lazear secara lengkap menjelaskan cara pengelolaan masing-masing kecerdasan dengan urutan seperti pada strategi dasar di atas, lengkap dengan tujuan dan proses, teori dan penjelasan bagian otak yang berkaitan dengan kerja kecerdasan masing-masing.

MENGEMBANGKAN KECERDASAN GANDA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kecerdasan ganda sebenarnya merupakan teori yang bersifat filosofis. Hal ini tampak pada sikapnya terhadap belajar dan pandangannya terhadapa pendidikan atau pembelajaran. Pendidikan/pembelajaran ditinjau dari sudut pandang kecerdasan ganda lebih mengarah kepada hakekat dari pendidikan itu sendiri, yaitu yang secara langsung berhubungan dengan eksistensi, kebenaran , dan pengetahuan. Gambarannya tentang pendidikan diwarnai oleh semangat Dewey yang mendasarkan diri pada pendidikan yang bersifat progresif.

Kategori-kategori yang banyak digunakan orang selama ini adalah kategori music, pengamatan ruang, dan body-kinestetik . Adalah hal yang baru ketika Garnerd memasukkan kategori-kategori itu semua ke dalam pengertian kecerdasan dan bukannya talenta atau bakat. Garnerd menyadari bahwa banyak orang telah terbiasa mengatakan atau mendengarkan ungkapan seperti “Ia tidak begitu cerdas, tetapi ia memiliki bakat music yang sangat hebat”. Sebagaimana orang-orang mengatakan bahwa sesuatu adalah bakat, oleh Garnerd bakat-bakat atau kategorI-kategori tersebut dikatakan sebagai kecerdasan.

Untuk memberi dasar terhadap teori yang dikemukakannya, Gardner merancang dasar-dasar “tes” tertentu, dimana setiap kecerdasan harus dipertimbangkan sebagai inteligensi yang terlatih dan memiliki banyak pengalaman, yang tidak disebut sebagai talenta atau bakat. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu:
  • Setiap orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu
  • Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing kecerdasannya sampai ke tingkat optimal
  • Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara yang unik
  • Ada banyak cara untuk menjadi cerdas
Para pakar terdahulu mengatakan bahwa pikiran dipertimbangkan sebagai sesuatu yang ada pada jantung, hati dan batu ginjal. Pakar berikutnya beranggapan bahwa kecerdasan atau inteligensi terdiri dari beberapa factor. Teori kecerdasan ganda merupakan model kognitif yang menjelaskan bagaimana individu-individu menggunakan kecerdasannya untuk memecakan masalah dan bagaimana hasilnya. Tidak seperti model-model lain yang berorientasi proses, pendekatan Gardner lebih berorientasi pada bagaimana pikiran manusia mengoprasi atau mengolah, menggunakan, menguasai lingkungan.

Pengalaman-pengalaman menyenangkan ketika belajar akan menjadi activator bagi perkembangan kecerdasan pada tahap perkembangan berikutnya. Sedangkan pengalaman-pengalaman yang menakutkan, memalukan, menyebabkan marah, dan pengalaman emosi negative lainnya akan menghambat perkembangan kecerdasan pada tahap perkembangan berikutnya.

Apabila ingin mengetahui arah kecerdasan siswa di kelas, dapat diketahui melalui indicator-indikator tertentu. Misalnya, apa yang dikerjakan siswa ketika mereka mempunyai waktu luang. Setiap guru dapat menggunakan catatan-catatan kecil praktis yang dapat digunakan untuk memantau kecenderungan perkembangan kecerdasan siswa di kelas. Guru juga dapat menyusun checklist yang berisi tentang kecerdasan-kecerdasan tersebut. Cheklist dapat digunakan untuk memantau kecerdasan siswa. Selain checklist ada cara lain yang dapat digunakan yaitu mengumpulkan dokumen berupa photo, rekaman-rekaman lain yang berhubungan dengan aktifitas siswa, dan catatan-catatan di sekolah yang berhubungan dengan peringkat nilai semua mata pelajaran.

Kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan ganda antara lain, dengan menyediakan hari-hari karir, studi tour,biografi, pembelajaran terprogram, kegiatan-kegiatan eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca buku-buku yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table perkembangan kecerdasan ganda, atau human intelligence hunt.

Setiap siswa memiliki perbedaan kecenderungan dalam perkembangan kecerdasan gandanya, maka guru perlu menggunakan strategi umum maupun khusus dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal. Teori kecerdasan ganda juga mengatakan bahwa tidak ada satu pun pendekatan atau strategi yang cocok digunaka bagi semua siswa. Dalam hal pengukuran kecerdasan ganda lebih mengutamakan pada studi dokumentasi dan proses pemecahan masalah. Apabila kegiatan di atas dapat dilakukan maka ketrampilan kognitif siswa pun dapat berkembang dengan sendirinya.

Ada satu alternative lain yang juga dapat digunakan dalam rangka memantau perkembangan kecerdasan siswa di kelas, yaitu dengan memberdayakan siswa sendiri. Artinya, checklist yang mencakup kecerdasan-kecerdasan tadi yang mengisi bukannya guru, tetapi pengisian dilakukan oleh para siswa. Kegiatan di kelas pada saat-saat tertentu adalah pengisian checklist tentang kecerdasan-kecerdasan masing-masing anak. Mereka saling memberikan penilaian antar teman.Selain anak diberi kesempatan untuk menilai kecerdasan temannya, ia juga diberi kesempatan untuk self-monitoring, dengan cara mengisi checklist tentang kecerdasan-kecerdasan yang dimilikinya sendiri.

Perkembangan kecerdasan juga dapat dilakukan dengan teknik “konseling sebaya”/ “tutor sebaya”. Caranya, guru menyeleksi siapakah yang memiliki keunggulan di bidang matematika misalnya, dimimta membimbing teman-temannya yang kurang dalam matematika. Demikian juga untuk bidang-bidang kecerdasan yang lain. Pembimbing di dalam kelompok dapat bergantian tergantung pada kecerdasan apa yang akan dikembangkan.

Pendekatan ini sangat tepat digunakan untuk anak-anak SMP dan SMA, mengingat pada dasarnya mereka lebih suka berbicara dan bergaul dengan teman sebayanya dari pada gurunya. Di samping itu, model konseling sebaya atau tutor sebaya dalam pembelajaran kecerdasan ganda memungkinkan berbagai aspek dalm diri anak dapat berkembang selaras dan optimal. Kelompok belajar semacam ini sangat potensial untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Guru dituntut untuk mampu mendeteksi anak-anak yang memiliki kecerdasa-kecerdasan unggul, dan membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan/pembelajaran kecerdasan ganda berorientasi pada pengembangan potensi anak bukan berorientasi pada idiealisme guru atau orang tua apalagi ideology politik. Anak berkembang agar mampu membuat penilaian dan keputusan sendiri secara tepat, bertanggungjawab, percaya diri dan mandiri tidak bergantung pada orang lain, kreatif, mampu berkolaborasi, serta dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik. Ketrampilan-ketrampilan ini sangat dibutuhkan oleh manusia-manusia yang hidup di era ekonomi informasi abad global.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kecerdasan majemuk adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adapun manfaat dari kecerdasan majemuk dalam proses pembelajaran yaitu sebagai masukan berupa teori, metode dan praktek tentang pembelajaran itu sendiri.

SARAN
Saran yang dapat kami berikan yaitu agar teori tentang kecerdasan majemuk itu dapat digunakan dalam proses pembelajaran, tanpa membedakan antara kecerdasan siswa yang satu dengan yang lain. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan optimal.

DAFTAR PUSTAKA

(Wikipedia, File///F./Theory_of_Multiple_Intelligences.htm)
http://berita-apa-aja.blogspot.com/2010/09/9-jenis-kecerdasan-manusia.html


Continue Reading...